
Dukung Kemajuan Industri Keuangan Indonesia, IFG Bentuk Lembaga Think Tank

Robertus Bilitea, Direktur Utama IFG/Iconomics
PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau yang dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG) meresmikan lembaga think tank IFG Research Institute atau IFG Progress.
Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan sebagai holding BUMN di bidang asuransi, penjaminan dan investasi, IFG memiliki peran penting dalam industri keuangan Indonesia termasuk di dalamnya dalam memperkuat literasi.
IFG Progress, ungkapnya, diharapkan bisa memberikan inovasi dalam upaya memajukan perekonomian Indonesia khususnya pada industri jasa keuangan.
“Program IFG Progress itu sendiri berupa primary research dan secondary research terkait dengan isu-isu yang mengemuka di indutsri jasa keuangan, memfasilitas forum diskusi antara para pakar di industri jasa keuangan dan memberikan edukasi kepada publik, sekaligus stakeholder, penegak hukum dan regulator agar iklim industri jasa keuangan semakin sehat dan bermanfaat bagi publik,” ujarnya saat peluncuran IFG Progress, Rabu (28/4).
IFG Progress, tambahnya, diharapkan bisa menjadi pelopor dalam prominent think tank yang menghasilkan pemikiran progresif. IFG Progress juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada para pelaku industri jasa keuangan, serta dapat digunakan sebagai acuan baik oleh pembuat kebijakan, akademisi, maupun praktisi dalam memajukan industri jasa keuangan.
“Dengan adanya IFG Progress ini, IFG secara bersama-sama bekerja dengan semua pihak yang terlibat akan secara konsisten terus menghadirkan perubahan-perubahan yang baik di bidang keuangan khususnya asuransi dan investasi,” ujar Robertus.
Menteri BUMN, Erick Thohir berharap IFG Progress dapat melahirkan ide-ide baru yang inovatif, progresif yang berlandaskan Akhlak.
“Saya meyambut baik terbentuknya IFG Progress sebagai think tank yang melahirkan ide-ide baru yang inovatif, progresif, yang berlandaskan Ahklak untuk menjadi rujukan pembuat kebijakan, akademisi maupun praktisi dalam memajukan industri jasa keuangan serta meningkatkan literasi keuangan,” ujar Erick.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Penasihat IFG Progress Agus Martowardojo. Mantan Menteri Keuangan dan Gubernur BI ini mengatakan salah satu pertimbangan IFG Progress ini dibangun adalah karena komitmen dari negara untuk membangun industri keuangan yang kuat, berdaya saing tinggi dan nanti bisa berperan di industri global.
“Mari kita mengaktifkan IFG Progress ini supaya kita bisa membangun industri jasa keuangan yang kuat, yang mempunyai daya saing yang tinggi dan nanti bisa tumbuh menjadi pemain global yang dihormati,” ujar Agus.
Leave a reply
