Ditopang Produk Tradisional, IFG Life Bukukan Pendapatan Rp453,7 Miliar Hingga April

0
32

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) membukukan pendapatan sebesar Rp453,7 miliar  hingga April 2024. Diklaim naik tiga kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu, pendapatan tersebut ditopang oleh produk asuransi tradisional.

“Komposisi premi dari produk asuransi tradisional mencapai 95% dari total pendapatan premi. Sementara itu, komposisi pendapatan premi dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked hanya sebanyak 5%,” ujar Fabiola Noralita, Direktur Bisnis Individu IFG Life  dalam keterangan pers yang dikutip, Kamis (30/5).

Dominasi produk asuransi tradisional ini, menurut Fabiola “tidak terlepas dari fokus kami untuk berusaha seoptimal mungkin memperkuat sekaligus membawa kembali asuransi ke garis awal mulanya, yakni perlindungan.”

Tanpa mengungkapkan detilnya, ia menambahkan,  dari sisi saluran distribusi, kanal bisnis bancassurance mengalami perkembangan signifikan sejak menjalin kerja sama preferred partnership dengan BTN.

“Berbagai pengembangan dan inovasi yang dilakukan IFG Life ini juga didukung oleh infrastruktur IT dan digitalisasi yang baik. Kami harap dapat semakin optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan produk dan jasa asuransi,” imbuh Fabiola.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia [AAJI], total pendapatan industri asuransi jiwa pada kuartal I-2024 tumbuh 11,7% menjadi Rp60,71 triliun.

Baca Juga :   Dasar Restrukturisasi Polis Asuransi Jiwasraya karena Persetujuan Nasabah

Dari jumlah pendapatan tersebut, pendapatan premi sebesar Rp46 triliun, naik  0,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan produk, tren kenaikan pendapatan produk asuransi jiwa tradisional masih terus berlanjut, menurut data AAJI.

Pada periode Januari-Maret 2024 pendapatan premi produk tradisional tercatat Rp26,77 triliun naik 18,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.

Sementara, produk asuransi jiwa unit link atau PAYDI mengalami kontraksi sebesar 16,4% menjadi Rp19,22 triliun.

Bagaiamana prospek ke depan?

Fabiola  mengatakan IFG Life optimis prospek bisnis asuransi jiwa dan kesehatan pada 2024 tetap positif dengan penguatan pada produk asuransi jiwa tradisional dan pengembangan bisnis korporasi sebagai anchor business.

Produk asuransi jiwa tradisional atau produk yang fokus pada proteksi, jelas dia, merupakan fokus utama IFG Life dalam melakukan inovasi dan pengembangan untuk menyediakan produk dan layanan jasa asuransi bagi masyarakat.

Selain produk asuransi untuk nasabah individu, lanjutnya, IFG Life juga fokus mengembangkan produk asuransi untuk nasabah kumpulan dan korporasi, terutama dari ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga :   Jadi Pengendali Mandiri Inhealth, IFG Tunjuk Budi Tampubolon Sebagai Dirut IFG Life

“Kami melihat bisnis korporasi memiliki potensi sangat besar sehingga kami mengambil langkah pasti untuk menjadikan lini bisnis ini sebagai anchor business perusahaan. Tentu saja dengan tetap tidak meninggalkan segmen ritel dengan produk unggulan kami seperti IFG LifeSAVER dan IFG LifeCOVER,” ujarnya.

Peralihan polis Jiwasraya

Ryan Diastana Firman, Direktur Keuangan IFG Life menambahkan, bisnis perusahaan akan semakin baik di tahun ini. Terlebih, pihaknya telah berhasil menyelesaikan amanat negara untuk menerima pengalihan polis dan aset hasil restrukturisasi nasabah eks PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Dia mengakui, tahun 2023 merupakan tahun yang cukup menantang untuk industri asuransi. Namun, IFG Life mampu melalui tahun tersebut dengan baik, bahkan berhasil menyelesaikan amanat negara.

Sebagaimana diketahui, proses restrukturisasi Jiwasraya dinyatakan selesai oleh Kementerian BUMN pada akhir Desember 2023. IFG Life berperan menerima pengalihan polis, sehingga manfaat polis nasabah eks Jiwasraya dapat tetap berjalan.

“Kami bersyukur IFG Life berhasil menyelesaikan amanat negara untuk menerima pengalihan polis dari Jiwasraya. Ini semua merupakan hasil kerja bersama dan dukungan semua pihak sehingga semua nasabah yang polisnya dialihkan mendapatkan keberlanjutan manfaat polis,” ujar Ryan.

Baca Juga :   BPUI Berharap OJK Keluarkan Izin IFG Life Pengganti Jiwasraya di Desember Nanti

Tercatat sampai dengan 3 Mei 2024, IFG Life telah menerima pengalihan liabilitas polis Jiwasraya sebanyak 313.009 polis dengan total liabilitas senilai Rp37,89 triliun. IFG Life juga telah melakukan pembayaran klaim kepada para pemegang polis eks Jiwasraya sebesar Rp13,95 triliun.

“Terhitung sejak Desember 2021 sampai dengan 30 April 2024, nilai klaim yang telah dibayarkan IFG Life untuk pemegang polis eks Jiwasraya mencapai Rp13,95 triliun. Ini sebagai wujud dari komitmen kuat kami untuk membayarkan manfaat polis para nasabah,” ujarnya.

Ryan memastikan pembayaran manfaat ini tetap menjaga Risk-Based Capital (RBC) di level sehat sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni di atas 120%. Hal ini demi konsistensi perusahaan menjaga perkembangan bisnis dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics