
Dirut BRI: Soal UMKM yang Utama adalah Edukasi, Bukan Advokasi Permodalan

Tangkapan layar YouTube, Direktur Utama BRI Sunarso/Iconomics
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk atau BRI menyebut dukungan yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) seharusnya bersifat edukasi bukan advokasi demi pembiayaan. Karena jika dukungan yang diberikan selalu advokasi, maka kedudukan UMKM akan selalu berada di bawah dan lembaga pembiayaan itu di atas.
“Itu tidak fair. Agar fair ya diedukasi supaya nanti mereka (UMKM) itu memiliki kapabilitas bukan dalam arti kapabilitas permodalan. Soalnya permodalan kan bagian dari yang harus diakses di pasar pembiayaan,” kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (5/8).
Sunarso mengatakan, dengan mengedukasi UMKM, maka posisi tawarnya setidaknya menjadi sejajar dengan lembaga pembiayaan yang “menjual” permodalan. Yang perlu diedukasi adalah semangat untuk berwirausaha karena tidak semua orang memiliki hal tersebut.
Karena itu, kata Sunarso, semangat berwirausaha itu harus menjadi materi edukasi kepada UMKM. Demikian pula ketika ingin mengakses dan mengelola urusan keuangan yang pasti memiliki administrasi dan memerlukan kemampuan manajerial. Juga perlunya mengedukasi UMKM untuk mengakses informasi di pasar hingga baru nanti permodalan.
Di samping itu, kata Sunarso, juga perlu mengajarkan kepada UMKM bagaimana menjalankan bisnis secara berkelanjutan. Jadi, bukan sekadar bisnis yang aji mumpung. Bisnis berkelanjutan itu tentu saja berkaitan pula dengan lingkungan. Ini semua perlu diajarkan kepada UMKM.
“Dan yang tidak kalah penting perlunya mengajarkan bisnis dengan tata kelola yang baik (GCG). Jadi, jangan usaha itu baik kecil maupun besar hanya memikirkan akses ke perbankan. Itu salah. Yang perlu diajarkan itu bahwa ke bank ada juga governance-nya dan lain sebagainya,” kata Sunarso.
Leave a reply
