
Dibanding Agustus, Ekspor dan Impor di Bulan September Turun

Ilustrasi
Meski masih mencatatkan surplus pada neraca perdagangan September, tetapi baik nilai ekspor maupun impor Indonesia pada September 2021 lalu mengalami penurunan dibandingkan bulan Agustus 2021.
Total nilai ekspor Indonesia pada September lalu sebesar US$20,60 miliar, turun 3,84% dibanding Agustus 2021 (mtm). Baik ekpsor migas maupun non migas sama-sama turun. Ekspor migas turun sebesar 12,56% menjadi US$0,93 miliar. Sementara ekpsor non migas turun 3,38% menjadi US$19,67 miliar.
Secara sektoral, barang non migas yang mengalami penurunan adalah sektor pengolahan turun sebesar 5,29% menjadi US$15,51 miliar. Sementara ekspor barang non migas yang naik adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang naik 15,04% menjadi US$0,39 miliar. Demikian juga barang pertambangan dan lainnya naik sebesar 3,46% menjadi US$3,77 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan penurunan ekpsor terjadi karena melemahnya permintaan dari negara mitra dagang. Hal ini terlihat dari, tidak hanya dari sisi nilai ekspor, dari sisi volume ekspor non migas juga mengalami penurunan.
“Volume ekspor non migas turun 6,24% dan nilai ekspor non migas turun 3,38%. Ini dapat diartikan bahwa memang ada penurunan permintaan dari mitra dagang karena secara volume turun,” ujar Margo saat konferensi pers, Jumat (15/10).
Tak hanya ekspor, penurunan juga terjadi pada impor bila dibandingkan kondisi pada Agustus 2021. Nilai impor pada September 2021 sebesar US$16,23 miliar, turun 2,67% dibandingkan Agustus 2021. Impor migas turun 8,90% dan non migas turun 1,80%.
Menurut penggunaan barangnya, impor barang konsumsi sebesar US$1,79 miliar turun 5,28%; bahan baku penolong sebesar US$12,09 miliar turun 2,27% dan barang modal sebesar US$2,35 miliar turun 2,66% dibandingkan Agustus 2021.
Leave a reply
