
Di Masa Pandemi, Ketua HIPMI Ajak Pengusaha Muda Fokus Pada Bisnis yang Sudah Ada, Jangan Berspekulasi

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani H. Maming/Iconomics
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani H. Maming mengajak para pengusaha muda Indonesia untuk fokus pada bisnis yang sudah dijalankan selama ini, hindari untuk berspekulasi di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Bidang III yang membidangi sektor Perdagangan, Perindustrian dan ESDM. Rapat yang digelar secara virtual ini dihadiri oleh pengurus pusat dan daerah secara virtual.
Pada kesempatan tersebut Mardani mengungkapkan pengalaman pribadinya mencoba berspekulasi di tengah pandemi Covid-19 dengan mengikuti tender pengadaan bawang putih dan gula. Di luar dugaan harga dua komoditas pangan tersebut turun drastis saat pandemi.
“Kita ambil spekulasi tender bawang putih, kita dapat kuotanya ternyata harga bawang putih luar biasa hancur dan tidak sesuai dengan prediksi yang sebelum-sebelumnya. Itu sesuatu yang baru bagi saya. Habis itu lari lagi kita ikut tender gula, kita ternyata menang lagi dan ternyata tidak sesuai lagi sebelum masa pandemi bisnis gula,” ceritanya.
Berangkat dari pengalaman itu, Mardani mengajak para pengusaha muda lainnya untuk tetap fokus pada bisnis yang sudah dijalankan selama ini.
“Jadi kawan-kawan HIMPI semua hati-hati dalam berspekulasi di masa pandemi ini. Kalau bisa lebih bagus saran saya bertahan saja sekarang sambil mengurusi bisnis kita yang sudah ada dan bagaimana bertahan untuk menghadapi pandemi ini. Apalagi sampai sekarang vaksinnya belum ditemukan sehingga kita tidak tahu kapan selesainya corona ini,” imbuhnya.
Kepada pengusaha muda yang ikut tender pengadaan barang yang anggarannya bersumber dari APBN atau APBD, ia juga meminta untuk hati-hati. Karena dalam kondisi sekarang harga satuan barang bisa berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya, meski barangnya sama. Bahkan perubahan harga juga bisa berubah begitu cepat dalam hitungan minggu.
“Ini juga bisa menjadi tempat abu-abu aparat hukum bisa masuk. Bagi kawan-kawan yang melaksanakan ini kalau bisa minta pendampingan BPK sehingga tidak terjadi permasalahan hukum di kemudian harinya,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Rapat Koordinasi Bidang III dr. Aelyn Halim mengatakan rapat ini sebenarnya diadakan pada 26-27 Maret lalu di Jakarta. Tetapi karena ada corona tidak bisa lagi digelar secara fisik.
Di masa pandemi ini, Aelyn mengajak para pelaku bisnis terutama pengusaha muda untuk tetap optimis dan berpikiran positif.
“Di balik suatu masalah selalu ada solusinya. Maka dari itu kita sebagai pengusaha muda harus memiliki jiwa dan pola pikir positif thinking,” tandasnya.
Melalui rakor ini, HIPMI tambah Aelyn juga ingin menggerakan para pengusaha muda untuk bangga menggunakan produk-produk buatan Indonesia.
“Harapan dari gerakan bangga terhadap produk-produk Indonesia adanya supply dan demand antara para pengusaha UMKM yang telah bergabung di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Secara data yang disampaikan kepada kami bahwa 80% yang masuk di dalam pengusaha muda Indonesia adalah pelaku UMKM,” ujarnya.
Leave a reply
