
Cetak Kenaikan Laba 39%, PLN Juga Fokus Kelola Utang

Jaringan listrik PLN/Dok. PLN
PT PLN (Persero) membukukan laba bersih sebesar Rp5,99 triliun pada tahun 2020. Laba bersih tersebut naik dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp4,3 triliun atau naik sekitar 39,30%.
PLN juga menyebut berhasil menurunkan jumlah interest bearing debt (rasio utang kena bunga) menjadi sebesar Rp452,4 triliun, turun dibandingkan tahun 2019. Pencapaian ini ditopang aksi korporasi PLN berupa pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo sekitar Rp30 triliun segera setelah diperoleh kompensasi.
Dalam keterangan tertulis, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN Sinthya Roesly mengatakan pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo tersebut dilakukan seiring dengan telah diterimanya piutang kompensasi dari Pemerintah untuk tahun 2018 dan 2019 dengan total sebesar Rp45,4 triliun, serta penerbitan Global Medium Term Notes (GMTN) sebesar US$1,5 miliar pada bulan Juni 2020, dengan tingkat bunga lebih rendah dan tenor lebih panjang dibanding pinjaman sebelumnya.
PLN menginformasikan penerbitan GMTN tahun 2020 meraup sukses besar dengan tingkat bunga jauh lebih murah dan kompresi harga dari indikatif awal sekitar 0,7% dan memperoleh penawaran oversub dari para investor global.
Langkah-langkah yang dilakukan PLN tersebut, menurut Sinthya, rangkaian upaya liability management untuk menurunkan beban cashflow pinjaman dalam jangka panjang serta perbaikan cashflow untuk 5 tahun ke depan, penurunan beban bunga pinjaman, dan untuk mengendalikan biaya pokok penyediaan listrik dan subsidi seiring dengan turunnya beban bunga pinjaman.
Pelunasan pinjaman di luar jadwal pembayaran sekitar Rp30 triliun tersebut akan memperbaiki Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) bagi PLN.
Leave a reply
