Cegah Virus Korona Masuk Indonesia, Pengelola Bandara Perketat Pengawasan Penumpang

0
420
Reporter: Petrus Dabu

Angkasa Pura Airports memperketat pengawasan penumpang internasional untuk mengantisipasi virus korona masuk ke Indonesia

Untuk mencegah masuknya virus korona ke Indonesia, yang kini telah menyebar di beberapa negara di Asia, pengelola bandar udara (bandara) melakukan pengetatan pengawasan terhadap penumpang internasional yang masuk ke Indonesia.

Pengetatan pengawasan dilakukan Angkasa Pura Airports bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melalui  pengoptimalan penggunaan thermal scanner untuk mendeteksi peningkatan suhu tubuh penumpang yang dipasang pada area kedatangan dan menerbitkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan untuk memonitor kesehatan penumpang.

“Pengetatan pemeriksaan kesehatan penumpang ini merupakan langkah kami untuk mencegah masuknya virus Korona melalui wisatawan yang masuk ke Tanah Air, khususnya dari beberapa negara-negara yang telah terjangkit,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi dalam keterangan tertulis, Rabu (22/1).

Bali dan Manado merupakan tujuan destinasi wisatawan terbesar asal China yang datang melalui bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports. Sepanjang tahun 2019 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dilewati lebih dari dari 1,19 juta penumpang asal China. Sedangkan Bandara Sam Ratulangi Manado dilewati lebih dari 116 ribu penumpang asal China. “Memasuki libur Tahun Baru Imlek ini, Bali dan Manado berpotensi mengalami peningkatan kunjungan wisatawan asal China sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaannya,” kata Faik Fahmi.

Baca Juga :   Angkasa Pura II Tancap Gas, Inilah Rute-rute Baru yang Dilayaninya

Jika terdapat penumpang yang teridentifikasi memiliki kondisi suhu tubuhnya di atas 38 derajat serta memiliki gejala umum batuk, demam, sesak napas, dan memiliki riwayat perjalanan penerbangan dari China; Angkasa Pura Airports akan langsung berkordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat untuk selanjutnya penumpang tersebut akan dilakukan penanganan khusus.

Virus Korona pertama kali mewabah di Wuhan-China dan telah menyebar ke beberapa negara di Asia seperti Thailand, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Orang yang terjangkit virus Korona menunjukkan gejala penyakit umum seperti demam, batuk, sesak napas. Dalam kondisi lebih parah, virus Korona dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan angkut, gagal ginjal hingga menyebabkan kematian.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics