Catat Kinerja Positif, Penyaluran Kredit Bank Jatim Tumbuh 20,13% pada Kuartal III 2024

0
44

Kantor cabang Bank Jatim

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) mencatatkan kinerja yang positif sepanjang triwulan III 2024.

Pada triwulan III-2024, nilai aset bankjatim mencapai Rp 106,63 triliun. Penyaluran kredit pada periode tersebut  sebesar Rp62,19 triliun atau meningkat 20,13% (YoY).

Adapun portofolio kredit konsumtif sebesar  Rp33,79 triliun atau meningkat 13,20% Yo. Kemudian portofolio Kredit produktif sebesar Rp28,40 triliun, meningkat 29,57% YoY.

Repositioning formasi Account Officer disemua segmen, serta aktif monitoring secara berkala berimplikasi maksimal pada penyaluran kredit pada sektor produktif.

“Di dalam pengelolaan dan pelaksanaan bisnis di semester kedua tahun ini, terdapat beberapa strategi yang berpotensi memberikan efek bagi kegiatan bisnis kami. Contohnya, kami memberikan atensi kepada beberapa program dari pemerintahan baru seperti program makan gratis untuk anak sekolah, peningkatan gaji ASN, dan program pembangunan perumahan. Dimana ketiga program unggulan tersebut diyakini mampu memberikan multiplier effect atas pertumbuhan ekonomi karena melibatkan pelaku disektor riil. Nah, bankjatim sendiri berada dalam ekosistem tersebut sehingga dapat mengambil posisi dan kesempatan yang strategis nantinya,” papar Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, dikutip dari keterangan pers.

Busrul mengatakan, sejalan dengan RoadmapBPD tahun 2024 – 2027, BPD di Indonesia perlu bertransformasi untuk membenahi kelemahan structural dan memperkuat fondasi organisasi agar mampu tumbuh dan bersaing sehingga lebih berperan dalam perekonomian daerah kedepan.

Baca Juga :   Bank Jatim Bakal Tambah 36 Fitur Baru di Layanan Digital New JConnect Mobile

“Adapun kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah dapat diimplementasikan melalui sinergi dengan program pemerintah melalui platform digital dan juga peningkatan komposisi penyaluran kredit kepada sektor produktif,” ungkap Busrul.

 Sejak dua tahun lalu, bankjatim telah memulai langkah perubahan melalui implementasi Transformasi 5 Pilar Strategis yang selaras dengan Roadmap BPD dari OJK. Manajemen senantiasa berusaha untuk mewujudkan kedua strategi tersebut agar bisa terus bertumbuh dalam skala regional dan yang lebih luas lagi. Dengan menggunakan priviledge dan penguasaan market terhadap ekosistem Pemerintah, BJTM telah mengembangkan cakupan bisnis secara lebih luas.

 “Kami telah mengimplementasikan layanan berbasis digital ke Pemerintah Daerah dan ekosistem serta derivative business dibawahnya dengan pendekatan B2B yang menguntungkan semua pihak. Sampai bulan Juni 2024, tercatat bankjatim telah berhasil mendukung implementasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah secara digital ke 18 Pemda di Jawa Timur,” terang Busrul.

 Perluasan captive market bankjatim dalam kesatuan ekosistem yang resilient juga telah diimplementasikan bankjatim di tahun 2024. Seperti pembangunan infrastruktur yang merupakan domain dari Pemerintah Daerah, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Badan Hukum Milik Negara (Universitas). Seluruh inisiasi bisnis tersebut dilakukan oleh bankjatim untuk memperkuat posisi perseroan dan sekaligus mampu memperluas business coverage sampai dengan pelosok daerah.

Baca Juga :   Bank Jatim Lakukan Penyertaan Modal Rp100 Miliar ke Bank NTB Syariah

Selain itu, bankjatim juga memiliki kesiapan yang cukup untuk bersinergi mewadahi BPR milik Pemerintah Daerah karena dari sisi perhitungan bisnis memang mendukung. Sebelumnya, bankjatim telah memiliki bisnis model untuk kerja sama dengan BPR diwilayah Jawa Timur yang bernama APEX BPR Bank Jatim. Dalam hal ini, BJTM berfungsi sebagai pengayom atas BPR yang ada diwilayah Jawa Timur.

 Secara total, jumlah anggota APEX BPR Bank Jatim berjumlah 98 BPR (milik pemda dan/ atau non Pemda) dengan outstanding pinjaman khusus untuk BPR milik Pemda berjumlah Rp 22,7 miliar. “APEX BPR menjadi modal awal bagi bankjatim untuk merespon road map BPD guna bersinergi dengan Lembaga Jasa Keuangan yang ada di wilayah regional,” tambah Busrul.

Untuk terus memperkuat pondasi perbankan di Indonesia, khususnya bagi BPD, bankjatim juga telah melakukan proses Kelompok Usaha Bank (KUB). Sampai dengan Bulan September 2024, terdapat 10 BPD yang menyatakan diri untuk bergabung menjadi anggota KUB. Dari 10 BPD tersebut, 3 BPD di antaranya telah bergabung dengan bankjatim yaitu Bank NTB Syariah, Bank Lampung, dan Bank Banten. Kemudian 2 BPD lagi saat ini juga sedang berproses dengan BJTM. Partisipasi aktif bankjatim dalam pelaksanaan KUB ini memberikan positioning bahwa perseroan memiliki kekuatan bisnis, keuangan, dan human capital yang baik sehingga mampu bersinergi bersama BPD yang lain untuk berkolaborasi dan tumbuh bersama.

Baca Juga :   Kepala Cabang Jadi Tersangka, Bank Jatim Hormati Proses Hukum dan Apresiasi Kejaksaan

 Di sisi lain, seluruh utilitas penggunaan layanan JConnect juga meningkat cukup masif. Hingga triwulan III 2024, JConnect Mobile telah memiliki 756.587 user. Angka tersebut naik 27,35% (YoY). Sementara untuk nominal transaksinya tercatat sebesar Rp 5,63 triliun atau naik 53,23 persen (YoY).

”Kemudian, JConnect QRIS kami juga sudah mencapai 174.185 user atau naik 72,73 persen (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 130,52 miliar atau meningkat 204,87 persen (YoY),” tutur Busrul.

Selain itu, guna memaksimalkan layanan perbankan untuk daerah yang memiliki potensi bisnis besar, BJTM juga memaksimalkan layanan melalui AGEN JATIM. Selain utilitas transaksi perbankan, AGEN JATIM juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan penyaluran kredit utamanya melalui metode referral. Saat ini AGEN JATIM telah berada di angka 14.032 atau tumbuh 147,52% (YoY).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics