Bursa Karbon Resmi Diluncurkan, Stafsus Menteri Investasi: Transformasi Industri Menuju Investasi Hijau Berkelanjutan Harus Dikawal Terus

0
140

Sebagai upaya penurunan emisi gas rumah kaca, Presiden Joko Widodo meresmikan perdagangan bursa karbon Indonesia atau IDX Carbon Exchange (IDX Carbon) pada 26 September 2023 lalu. Peresmian ini menandakan IDX Carbon sebagai sistem jual beli karbon pertama di Indonesia.

Pada 2022, Indonesia berada pada urutan ke-6 penyumbang emisi karbon sektor energi terbesar di dunia dengan angka mencapai 691,97 ton. Adapun penyumbang emisi terbesar berada pada subsektor pengadaan listrik dan gas. Mengutip U.S Energy Information Administration, diperkirakan suatu pembangkit listrik tenaga fosil menghasilkan sekitar 0.3855535 kg karbon untuk setiap kWh yang diproduksi.

Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission maksimal tahun 2060. Staf Khusus Peningkatan Pengusaha Nasional Kementerian Investasi/BKPM M. Pradana Indraputra mengatakan niat ini harus disertakan dengan usaha nyata untuk mencapai target tersebut.

“Melalui perdagangan bursa karbon dapat menjadi solusi inovatif dalam upaya mengurangi emisi,” ujarnya dalam ketereangan pers, Jumat (6/10).

Perdagangan karbon melalui Bursa Karbon (IDX Carbon) merupakan proses jual beli kredit karbon, dengan kredit ini setiap perusahaan memiliki hak untuk mengeluarkan kadar karbon dalam batas tertentu dalam proses industri. Sebagai konsekuensi apabila perusahaan melebihi batas atas emisi karbon, diwajibkan membeli atau mengganti kuota karbon (carbon offset)  dan atau membeli sertifikat pengurangan emisi.

Baca Juga :   BEI Sedang Menanti Persetujuan Izin Sebagai Penyelenggara Perdagangan Karbon Dari OJK

“Bursa karbon ini bisa menjadi solusi kreatif terutama bagi perusahaan untuk menyeimbangkan kegiatan bisnis dengan komitmennya menjaga lingkungan, lewat bursa pengurangan emisi bisa diperdagangkan secara terukur dan terstandar. Perusahaan bisa mengoptimalkan efisiensi karbonya untuk mendapatkan untung. Upaya ini menjadikan ramah iklim itu kolaborasi, bukan konfrontasi antar pemangku kepentingan’’ ucap Dana, sapaan akrabnya.

Stafsus Menteri Investasi termuda ini menilai, hal ini sejalan dengan tujuan ASEAN Investment Forum 2023 (AIF) yang digelar pada 2 September 2023, yaitu untuk menyajikan prospek investasi ASEAN terkini kepada investor asing langsung. Hal ini diproyeksikan akan mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu area fokus utama dalam Forum Investasi ASEAN 2023 mencakup investasi yang mendukung transisi energi ramah lingkungan dan pasar karbon.

“IDX Carbon menjadi bukti nyata AIF 2023 dalam mendukung transisi energi hijau terbarukan serta pembangunan berkelanjutan,” ujar Dana.

Melalui perdagangan bursa karbon menjadi salah satu cara perusahaan mewujudkan iklim investasi hijau. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai badan yang mengatur dan mengawasi perdagangan karbon ini memproyeksikan beberapa subsektor industri seperti Pembangkit tenaga listrik, Kehutanan, Pertanian, Limbah, Migas, Kelautan dan Industri Umum. Sehingga dapat menjadi langkah awal perusahaan untuk berpartisipasi mewujudkan pengurangan emisi gas rumah kaca serta meningkatkan investasi dalam teknologi ramah lingkungan.

Baca Juga :   OJK Beberkan Penyebab Transaksi  Bursa Karbon Masih Rendah; Persoalannya Ada di Pemerintah

“Sektor-sektor strategis seperti listrik, kehutanan, pertanian, dan industri harus terlibat aktif guna transisi energi bersih. Lewat bursa karbon, mereka didorong untuk mengoptimalkan efisiensi sumber daya alam agar bisnis tetap sustainable di masa depan,” ungkap pria yang juga merupakan Ketua Milenial and Business Center ILUNI UI ini.

Dengan demikian, implementasi perdagangan bursa karbon di Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis bagi integrasi ekonomi nasional dengan pembangunan investasi hijau berkelanjutan di Indonesia. Selain itu, hal ini juga diharapkan akan meningkatkan minat perusahaan dalam upaya mewujudkan visi Indonesia net zero emission maksimal  2060 mendatang.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics