
BPS Catat Inflasi Desember 2020 Sebesar 0,45%

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto/Iconomics
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Desember 2020 sebsar 0,45%. Sementara untuk inflasi tahunan dan inflasi tahun kalender 2020 adalah sebesar 1,68%.
“Inflasi Desember 2020 banyak dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas antara lain adalah cabe merah, telur ayam, ayam ras, cabe rawit dan tarif angkutan udara,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto saat konferensi pers virtual, Senin (4/1).
Dari 90 kota yang disurvei (kota IHK), 87 kota mengalami inflasi. Sementara 3 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di kota Gunug Sitoli yaitu 1,87%. Utamanya disebabkan oleh kenaikan harga cabe merah dengan andil 0,64%, kemudian cabe rawit dengan andil 0,38%. Unflasi terendah terjadi di kota Tanjung Selor yaitu sebesar 0,05%.
Sementara deflasi tertingi terjadi di Luwuk sebesar -0,26%. Sedangkan deflasi terendah ada di Ambon -0,07%.
Setianto mengatakan tren tingkat inflasi bulanan pada tahun 2020 ini, mulai meningkat sejak Oktober 2020. Inflasi pada Oktober sebesar 0,07%, meningkat menjadi 0,28% di Novmber dan Desember ini meningkat menjadi 0,45%.
Sedangkan bila dilihat secara tahunan, inflasi mulai meningkat sejak Agustus dengan inflasi sebesar 1,32% dan menjadi 1,68% di bulan Desember.
Ditanya apakah tren inflasi yang naik ini sudah menunjukkan daya beli yang pulih, Setianto mengatakan bisa dilihat dari tren inflasi inti yang sudah sebesar 0,05% pada Desember. Sebelumnya pada November inflasi inti sebesar 0,04% dan pada Oktober 2020 sebesar 0,03%.
“Apakah menunjukkan daya beli membaik? Perlu dilengkapi dengan tingkat konsumsi rumah tangga, kemudian bagaimana geliat demand pasar. Namun, secara umum bisa kita berharap bahwa daya beli masyarakat akan terus membaik di masa yang akan datang,” ujarnya.
Leave a reply
