
BKPM: Realisasi Investasi Triwulan I/2020 Rp 210,7 Triliun

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia Bahlil Lahadalia/The Iconomics
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia sepanjang bulan Triwulan/2020 mencapai Rp 210,7 triliun. Angka ini meningkat 8% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya secara tahunan (yoy) yaitu Rp 195,3 triliun.
Lalu, angka ini naik 1,2% jika dibandingkan Triwulan IV/2019 sebesar Rp 208,6 triliun. Jumlah realisasi itu terdiri atas penyebaran proyek kurang lebih sekitar 25.192 proyek investasi.
“Ini adalah angka riil berdasarkan data LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) yang dilaporkan seluruh perusahaan yang di bawah koordinasi BKPM baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN),” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat telekonferensi pers di Jakarta, Senin (20/4).
Bahlil menuturkan, kontribusi terbesar terhadap realisasi investasi di Indonesia adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai Rp 49,3 triliun; logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya senilai Rp 24,5 triliun; listrik dan gas senilai Rp 18,3 triliun; perumahan dan industri perkantoran senilai Rp 17,8 triliun; dan tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan senilai Rp 17,2 triliun.
Berdasarkan komposisinya, PMA berkontribusi sekitar 46,5% atau Rp 98,3 triliun dari total realisasi investasi. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 7% terhadap periode triwulan sebelumnya (qoq) dan turun 9,2% secara yoy.
Sedangkan dari sisi PMDN, kata Bahlil, kontribusinya sekitar 53,5% dengan total realisasi investasi mencapai Rp 112,4 triliun. Angka ini meningkat 9,5% secara qoq dan 29,3% secara yoy.
“(Virus) corona itu dampaknya (terhadap realisasi investasi) mulai kena di pertengahan bulan Maret, ketika PMA mulai menurun. Di satu sisi PMA mulai menurun, di sisi lain PMDN meningkat. Ini sebuah pesan positif bahwa kepercayaan pengusaha-pengusaha domestik atau dalam negeri kita sudah mulai baik terhadap pemerintah,” kata Bahlil.
Dari segi penyebaran investasi, Bahlil mengatakan, 51,4% dari total realisasi investasi di Triwulan I/2020 ditempatkan di Pulau Jawa. Sedangkan, sisanya 48,6% dari total tersebut ditempatkan di luar Pulau Jawa.
Target ke depan, kata Bahlil, tingkat investasi di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa bisa berimbang. Melihat angka tersebut, boleh dibilang penyebaran realisasi investasi pada Triwulan I/2020 lebih setara ketimbang realisasi tahun sebelumnya di mana Jawa berkontribusi terhadap 54% dari total realisasi investasi sepanjang 2019.
Dalam hal PMA, investasi dari Singapura merupakan terbesar senilai US$ 2,7 juta, lalu disusul Tiongkok US$ 1,3 juta, Hongkong dan Jepang US$ 0,6 juta dan Malaysia US$ 0,5 juta.
Leave a reply
