BKF Kemenkeu: Penurunan Harga Minyak Global Dampaknya Jangka Pendek

0
81
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menilai harga minyak mentah yang terus menurun bahkan menyentuh harga di bawah US$ 0 per barel akan berdampak jangka pendek. Terlebih merujuk kepada minyak mentah Amerika Serikat (AS) jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juni nanti harganya sekitar US$ 20 per barel.

“Ini diperkirakan berdampak secara jangka pendek, mengingat harga jual WTI kontrak pada Juni masih berkisar pada US$ 20/barel,” kata  Kepala BKF Febrio Nathan Kacaribu dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (22/4).

Febrio mengatakan, kecenderungan harga minyak mentah itu turun lantaran permintaan global semakin menurun dan sentimen negatif yang berasal dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang kontraktif. Kemudian dengan ruang penyimpanan yang semakin terbatas, para produsen bergegas untuk menyerahkan stok kepada konsumen.

Sementara itu, Febrio mengatakan bahwa harga minyak mentah Indonesia (ICP) saat ini masih di level sedikit di atas harga minyak Brent yang pada Rabu (22/4) senilai US$ 17,29 per barel. Perubahan terhadap harga ICP akan berdampak terhadap Anggaran Penerimaan Belanja Negara (APBN).

Baca Juga :   Masih Berpolemik, Anggota DPR Ini Sebut Harga Tes PCR Indonesia Tergolong Murah

Berdasarkan Perpres Nomor 54 tahun 2020, baseline asumsi harga ICP untuk harga rata-rata sepanjang 2020 yakni US$ 38 per barel. Jika harga minyak mentah global terus mengalami penurunan yang menyebabkan harga rata-rata ICP mengalami penurunan menjadi US$ 30,9 per barel sepanjang 2020, maka defisit APBN diperkirakan bertambah sebesar Rp 12,2 triliun.

“Pemerintah terus melakukan pemantauan untuk melakukan kebijakan antisipatif termasuk pengendalian defisit, salah satunya melalui evaluasi atas belanja non-produktif, dan mengambil langkah-langkah mitigasi untuk menjaga kesinambungan fiskal dan pertumbuhan ekonomi,” kata Febrio.

Sebelumnya, harga minyak mentah global terus mengalami penurunan akibat dampak pandemi Covid-19. Bahkan Selasa (21/4) kemarin, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) jenis West Texas Intermediate (WTI) mencapai harga minus US$ 37,63 per barel, pertama kalinya dalam sejarah.

 

Leave a reply

Iconomics