Benny Tjokro, Konglomerat Sekaligus Dirut Hanson Dalam Pusaran Jiwasraya

0
312

Sesuai dengan janjinya, Kejaksaan Agung akan mulai memeriksa saksi-saksi yang diduga terkait dengan dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada Senin (6/1) pagi. Akan ada 20 saksi yang diperiksa sejak 6 Januari hingga 9 Januari 2020.

Berdasarkan laporan Kontan, akan ada 5 saksi yang diperiksa pada hari ini. Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Hari Setiyono lewat aplikasi perpesanan Whatsapp, Hari belum membalasnya.

Kontan menyebut 5 saksi yang diperiksa pada hari ini adalah Getta Leonardo Arisanto dan Bambang Harsono, keduanya mantan agen bancassurance PT Asuransi Jiwasraya. Kemudian, Budi Nugraha Kadiv Pertanggungan Perorangan dan Kumpulan Jiwasraya, Dwi Laksito mantan Kepala Pusat bancassurance dan aliansi strategis Jiwasraya dan Erfan Ramsis Kadiv Penjualan Jiwasraya.

Kejaksaan Agung secara resmi menyidik dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya. Kasus ini bermula dari kegagalan perusahaan ini membayar utang yang jatuh tempo senilai Rp 12,4 triliun pada akhir 2019. Hasil penyelidikan sementara, Kejaksaan menilai direksi Jiwasraya melanggar prinsip kehati-hatian karena berinvestasi di 13 perusahaan bermasalah.

Baca Juga :   Lembaga Penjamin Polis Asuransi Diminta Berada di Bawah LPS

Negara karena itu berpotensi dirugikan hingga Rp 13,7 triliun. Salah satu nama yang menjadi sorotan dan seharusnya diperiksa pada 31 Desember lalu adalah Benny Tjokrosaputro, pemilik sekaligus Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX). Benny melalui kuasa hukumnya mengaku tak bisa menghadiri pemeriksaan lantaran sedang sakit.

Sebagai salah satu konglomerat Indonesia, Forbes menobatkan Benny salah satu orang terkaya dengan jumlah kekayaan senilai US$ 670 juta dolar atau setara dengan Rp 9,38 triliun. Namanya disebut-sebut dalam kasus ini lantaran, direksi lama Jiwasraya menempatkan dana nasabah dalam saham-saham yang dikelola Benny bersama Heru Hidayat (PT Trada Alam Minera Tbk).

Informasi yang diperoleh wartawan The Iconomics menyebutkan, penempatan dana nasabah ke saham perusahaan milik Benny rupanya melalui jasa Heru Hidayat. Dan itulah yang menjadi masalah hari ini.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko beberapa waktu lalu menuturkan, dewan direksi sebelumnya menempatkan premi di luar unsur kehati-hatian sehingga keuangan perusahaan terkuras. Diketahui komposisi portofolio investasi Jiwasraya lebih dari 50% ditempatkan di saham pasar modal dan reksadana saham.

Baca Juga :   Pegadaian Keliling Kampus untuk Mendorong Lahirnya Sociopreneur

“Sedangkan untuk investasi di government bonds di Jiwasraya hanya sampai 15% dari portofolio, jauh dari angka aman yang seharusnya diatas 30%,” tutur Hexana ketika rapat dengan Komisi VI DPR beberapa waktu lalu.

Dikatakan Hexana, kecilnya investasi di government bonds – risiko lebih kecil – lantaran return-nya lebih kecil ketimbang saham di pasar modal dan reksadana. Karena portofolio itu, Hexana ketika ditunjuk menjadi direktur utama bertekad untuk merestrukturisasi aset sebagai salah satu solusi menyelesaikan masalah Jiwasraya.

Sebelumnya, direksi lama menempatkan dana nasabah pada saham-saham dikelola Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro seperti PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Hanson Internationl Tbk (MYRX), PT Rimo Internasional Lestari Tbk (RIMO), dan PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN).

Setelah kasus ini menjadi perhatian publik, Kejaksaan Agung segera meresponsnya dengan cepat. Kejaksaan pun mencekal mencekal 10 orang yang berpotensi menjadi tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah mantan Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim, mantan Direktur Investasi Jiwasraya Hary Prasetyo, Heru Hidayat dari unsur swasta, Benny Tjokrosaputro dari swasta. Kemudian beberapa orang lainnya berinisial DYA, MZ, DW, GLA, ERN dan AS.

Baca Juga :   Jasa Marga Sabet Penghargaan Indonesia Best CSR Awards untuk 2023

Lantas, akankah Benny Tjokro dan Heru Hidayat menjadi tersangka dalam kasus ini?

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics