Beban Utang Menggunung, Garuda Indonesia Terancam Crash

1
505

Tiko mengatakan saat ini, Kementerian BUMN sedang intensif membicarakan soal restrukturisasi utang ini bersama manajemen Garuda Indonesia, pemegang saham minoritas dan juga Kementerian Keuangan. “Ini yang sedang kita rumuskan pola-polanya maupun legal prosesnya karena melibatkan lessor, juga dalam bentuk Global Sukuk yang dimiliki oleh para pemegang sukuk dari Middle East. Sehingga, mau enggak mau kalau kita mau melakukan renegosiasi secara internasional harus melalui proses legal internasional karena tidak bisa hanya di Indonesia, karena justru mayoritas utang Garuda adalah kepada lessor dan pemegang sukuk yang internasional,” jelasnya.

Saat ini, jelasnya, sudah ditunjuk konsultan hukum dan konsultan keuangan untuk memulai proses restrukturisasi ini. Tiko mengatakan restrukturisasi ini diharapkan bisa menurunkan cost di Garuda Indonesia hingga 50% atau lebih agar perusahaan itu bisa bertahan. Tiko mengungkapkan, saat ini dalam sebulan Garuda Indonesia mempunyai cost sekitar US$150 juta, sementara pendapatannya hanya US$50 juta. “Jadi setiap bulan rugi US$100 juta. Jadi memang sudah tidak mungkin lagi kita lanjutkan lagi dalam kondisi yang sekarang ini,” ujarnya.

Baca Juga :   Resmikan The Gade Tower, Apa Pesan Dirut BRI kepada Para Pegawai Pegadaian?

Tiko mengharapkan dukungan dari Komisi VI DPR RI, karena proses restrukturisasi hutang Garuda Indonesia ini, menurutnya “akan melalui proses legal yang cukup kompleks”.

“Diharapkan dalam waktu 270 hari setelah nanti kita lakukan moratorium, kita bisa menyelesaikan restrukturiasi ini. Memang ada risiko, bahwa apabila dalam proses restrukturisasi kemudian kreditur tidak menyetujui atau akhirnya banyak tuntutan-tuntutan legal terhadap Garuda, bisa terjadi tidak mencapai kuorum dan akhirnya bisa menuju kebangkrutan,” ujarnya. Atau dengan kata lain Garuda Indonesia yang berusia sekitar 72 tahun ini terancam mengalami crash. Tentu, bukan itu yang diharapkan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2 3 4 5

1 comment

Leave a reply

Iconomics