Banyak Perusahaan Asuransi Lokal Bermasalah, Agus Martowardojo: Masih Ada Ruang Perbaikan Pengawasan

1
568

“Saya ingin mengajak kita semua untuk memperkuat kehadiran IFG Progress karena di dalam IFG Progress ini kita akan melakukan diskusi, kita akan melakukan riset, kita akan melakukan sosialisasi, edukasi, kita melakukan learning, kita akan melakukan partnership dan kita juga akan melakukan public expose. Sehingga informasi dan data yang baik tentang industri jasa keuangan itu akan ada di pasar. Ini bisa dipakai oleh pembuat kebijakan, akademisi maupun praktisi untuk membuat industri jasa keuangan Indonesia tumbuh secara kuat dan berkesinambungan,” ujarnya.

Agus mengatakan kepercayaan publik terhadap industri asuransi harus tetap dijaga. Karena itu, industri asuransi jiwa yang banyak melakukan investasi di pasar modal, harus melakukannya dengan tata kelola yang baik dan sangat hati-hati. Untuk itu, sumber daya manusia di sektor asuransi jiwa ini harus diperkuat, tidak saja pandai dan handal, tetapi memiliki karakter dan integritas yang baik, profesional dan menjalan good corporate governance.

Penetrasi asuransi jiwa di Indoneisa yang masih rendah, menurut Agus terkait dengan literasi dan aspek perlindungan konsumen. Literasi, menurutnya sudah diupayakan dan harus terus dilakukan. “Tetapi tantangan yang kedua adalah perlindungan konsumen. Kita banyak mendengar di Indonesia ini ada perusahaan-perushaaan asuransi yang bermasalah dan masalahnya itu banyak membuat kesulitan bagi pemegang polisnya,” ujarnya.

Baca Juga :   Ada Perusahaan Asuransi yang 'Batuk-batuk', AAJI; Industri Asuransi Jiwa Over All Jaga Kepercayaan Nasabah

Untuk perlidungan konsumen ini, jelasnya, perusahaan asuransi jiwa harus didukung sumber daya manusia yang kuat dan juga permodalan yang kuat. “Kita juga harus punya kemampuan melakukan produk inovasi yang baik. Jangan kita membuat produk yang sebetulnya nanti terlalu menjanjikan return atau hasil yang terlalu tinggi dan kemudian nanti setelah itu dijual, orang yang akan bertanggung jawab atas investasi menjadi sangat sulit dan akhirnya mengambil risiko-risiko yang enggak perlu dan akhirnya suatu hari akan bermasalah,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2

1 comment

  1. Poha 29 April, 2021 at 08:28 Reply

    harusnya industri asuransi diperlakukan seketat2nya terutama semua tenaga pemasarannya dan jg modal kepemilikan harus pass secara kualitas dan integritas plus dilakukan sertifikasi, gak cuman ngumbar janji saja. Modal cekak berani buka asu ransi. wkt bermasalah menghilang dari peredaran dgn alasan sdh tdk bekerja di asuransi lagi dan sembunyi diketiak aturan2 hukum yg busuk. OJK jg lembaga pengawas yg amburadul knp ijin gampang dikeluarkan. ada udang dibalik batu kah ijin begitu gampang keluar.

Leave a reply

Iconomics