Bank Indonesia Perpanjang Kebijakan Uang Muka 0% untuk Kredit Kendaraan Bermotor dan Properti

0
155

Selain tetap mempertahankan suku bunga acuan pada level 3,5% sejak Februari 2021 lalu, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut.

Untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan kendaraan bermotor dan sektor properti, bank sentral melanjutkan kebijakannya terkait dengan ketentuan soal uang muka dan rasio Loan to Valaue/Financing to Value.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Selasa (19/10) menyampaikan Bank Indonesia melanjutkan pelonggaran ketentuan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor menjadi paling sedikit 0% untuk semua jenis kendaraaan bermotor baru.

Perpanjangan ini berlaku efektif mulai 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022. Sebelumnya, Bank Indonesia melonggarkan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor sejak 1 Maret hingga Desember 2021.

“Perpanjangan ini untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko,” ujar Perry.

Sedangkan untuk sektor properti, Bank Indonesia juga melanjutkan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) Kredit/Pembiayaan Properti menjadi paling tinggi 100%. Dengan rasio LTV/FTV 100%, uang muka yang dibayarkan pembeli properti pun bisa mencapai 0%.

Baca Juga :   BI Rate Bertahan di 6%, Apakah Semester II Jadi Turun?

Kebijakan ini LTV/FTV 100% ini, jelas Perry, berlaku untuk semua jenis properti yaitu rumah tapak, rumah susun, serta ruko/rukan untuk bank/perusahaan pembiayaan yang memenuhi kriteria NPL/NPF tertentu.

Sama seperti ketentuan soal DP 0% untuk kredit/pembiayaan kendaraan bermotor, kebijakan LTV/FTV 100% ini berlaku efektif mulai 1 Januari 2022 hingga Desember 2022. Sebelumnya, kebijakan ini juga sudah berlaku sejak 1 Maret hingga 31 Desember 2021.

Dengan pelonggaran rasio LTV/FTV ini, Bank Indonesia berharap bisa mendorong pertumbuhan kredit di sektor properti dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics