Bank Indonesia Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%

0
228

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Mei 2023 kembali memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%.

Demikian juga suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,00% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,50%.

“Keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi inti terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat segera kembali ke dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada triwulan III 2023,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (25/5).

Seperti diketahui, suku bunga acuan BI berada pada level tersebut sejak Februari 2023 lalu, setelah sebelumnya sejak Agustus 2022 BI menaikkan suku bunga acuan secara bertahap.

Lebih lanjut Perry menyampaikan fokus kebijakan BI saat ini diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.

Kebijakan likuiditas dan makroprudensial longgar tetap dilanjutkan untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan dan tetap terjaganya stabilitas sistem keuangan. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong untuk perluasan ekonomi dan keuangan digital dan penguatan stabilitas sistem dan layanan pembayaran.

Baca Juga :   Utang Luar Negeri Naik di Kuartal III-2024, Berapa ULN Pemerintah dan Swasta?

“Bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran Bank Indonesia tersebut terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Perry.

Dalam asesmennya, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi dunia 2023 lebih tinggi dari prakiraan semula. Pertumbuhan ekonomi global 2023 diprakirakan mencapai 2,7% (yoy), ditopang oleh pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang lebih kuat. Ekonomi Tiongkok tumbuh lebih baik didorong oleh pembukaan ekonomi pascapandemi Covid-19. Prospek ekonomi India juga meningkat didukung oleh permintaan domestik yang kuat.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan tetap kuat. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2023 tercatat 5,03% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01% (yoy).

“Perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi tetap membaik pada triwulan II 2023, sebagaimana tecermin pada pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur, dan kenaikan keyakinan konsumen. Kinerja ekspor pada April 2023 juga kuat di tengah membaiknya perekonomian global. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan tetap dalam kisaran 4,5-5,3%,” ujar Perry.

Leave a reply

Iconomics