Bagaimana Upaya Pemerintah Menyiapkan Vaksin Covid-19?

0
484

Vaksin menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh bayak pihak saat ini untuk memberikan keyakinan bisa kembali beraktivitas normal tanpa was-was. Dengan vaksin, tak hanya kesehatan masyarakat yang terjamin, tetapi ekonomi pun bisa kembali pulih.

Sejumlah perusahaan farmasi global sedang mengembangkan vaksin ini dan diharapkan bisa mulai digunakan secara massal pada tahun depan.

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi mengatakan terkait dengan pengadaan vaksin ini, pemerintah sudah megeluarkan Perpres No.99/2020 tentang pengadaan vaksin.

“Pemerintah sudah menyiapkan pengadaan vaksin dan saat sekarang Menteri Kesehatan maupun Menteri BUMN sedang negosiasi final dengan AstraZeneca dan kita menyiapkan untuk pengadaan 100 juta dan untuk itu diperlukan down payment (uang muka) sebesar 50% atau US$250 juta,” ujar Airlangga dalam keterangan pers secara virtual, Selasa (12/10).

Selain dengan AstraZeneca, pemerintah juga sedang melakukan negosiasi final dengan beberapa penyedia vaksin lainnya seperti Sinovac. “Kita sudah punya skedul detil pengadaan 143 juta dan ini seluruhnya nanti awalnya bekerja sama dengan Biofarma” ujar Airlangga.

Baca Juga :   Menko Airlangga Temui Para CEO di Australia, Inilah Beberapa Proyek yang Melibatkan Pebisnis Australia

Pemerintah juga bekerja sama dengan Sinopharm untuk pengadaan 15 juta vaksin pada tahun 2020 ini. Selain itu juga dengan CanSino yang menjanjikan sekitar 100.000 vaksin di akhir Desember dan tahun depan sebesar 15 juta.

Sasaran penerima vaksin

Selain menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan, pemerintah juga sudah menyiapkan strategi vaksinansi. Airlangga mengatakan untuk tahun 2021 nanti, rencananya vaksinansi akan dilakukan kepada 135 juta orang dengan jumlah vaksin sebanyak 270 juta vaksin.

Ada pun kelompok sasaran penerima vaksin tahun 2021 adalah tenaga medis, paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan pelayan publik sebanyak 3,4 juta orang. Kemudian masyarakat, tokoh agama, daerah, kecamatan, RT/RW sebanyak 5,6 juta orang. Lalu, tenaga pendidik, mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi sebanyak 4,3 juta orang. Kemudian, aparatur sebesar 2,3 juta dan penerima bantuan iuran BPJS sebanya 86 juta dan masyarakat yang usianya antara 11-59 sebanyak 57 juta.

Sehingga total penerima vaksin sebanyak total 160 juta. “Dan dalam perencanaan untuk tahun 2021 itu sudah secure untuk kebutuhna 135 juta orang, jumlah vaksinnya sekitar 270 juta untuk 2021. Sisanya nanti akan terus didorong ke 2022,” ujarnya.

Baca Juga :   Pertemuan Tingkat Menteri IPEF, Menko Airlangga Ungkap Kemudahan Investasi pada 20 KEK

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics