
Bagaimana MIND ID Menerjemahkan Tiga Mandat Pemerintah?

Dany Amrul Ichdan, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID
BUMN holding pertambangan MIND ID didirikan dengan visi besar untuk mengelola sumber daya alam Indonesia. Pemerintah memberikan tiga mandat kepada MIND ID yaitu penguasaan cadangan sumber daya alam (reserve ownership), penguatan hilirisasi dan menjadi perusahaan kelas dunia.
Dany Amrul Ichdan, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID mengatakan sebagai agen negara, MIND ID harus menjalankan program yang dimandatkan oleh pemerintah tersebut.
Karena itu, menurut Dany, MIND ID membuat perencanaan strategis dari tiga mandat besar itu. Pertama, eksplorasi yang agresif.
“[Kinerja] Keuangan harus bagus, tetapi yang paling penting adalah eksplorasi. Kita harus ada strategic investment yang benar supaya kita bisa melakukan eksplorasi secara agresif. Banyak yang masih idle kok. Maka kita harus buat roadmap eksplorasi,” ujar Dany dalam acara Komitmen Sustainability MIND ID di kanal YouTube BUMN Muda yang dikutip Theiconomics, Kamis (23/12).
Selanjutnya, dari eksplorasi yang agresif itu, lanjut Dany, MIND ID memperkuat hilirisasi. “Kita juga harus bisa mengejawanatakan visi besarnya Pak Presiden dan Menteri BUMN untuk penguatan ekosistem hilirisasi itu. Salah satu diantaranya adalah bagaimana kita juga punya mobil listrik,” ujarnya.
MIND ID dan salah satu anak perushaannya yaitu Aneka Tambang Tbk memiliki saham di Indonesia Battery Corporation (IBC) yaitu perusahaan yang dibentuk untuk memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.
“Itu [IBC] tidak bisa berdiri sendiri. Dia harus kepada end produknya. Salah satunya mobil listrik. Itu salah satu benutk konkret penguatan hilirisasi,” ujar Dany.
Untuk mewujudkan mandat menjadi perusahaan kelas dunia, Dany mengatakan MIND ID belajar dari perusahaan kelas dunia yang menjadi jawara di industri pertambangan seperti Rio Tinto, BHP dan Freeport-McMoRan. Ketiga perusahaan ini sudah tercatat dalam Fortune Global 500. Di Indonesia, Pertamina sudah masuk dalam jajaran perusahaan Fortune Global 500 ini.
“MIND ID juga harus masuk di situ. Maka saya motivasi ke teman-teman di MIND ID, Pertamina sudah masuk, kok kita yang jadi holding pertambangan belum masuk? Harus bisa 1,2,3 tahun kedepan kita masuk 500 Fortune,” ujar Dany.
Untuk itu, jelas Dany perlu belajar dari para jawara tadi yaitu Rio Tinto, BHP dan Freeport-McMoRan. Praktik-praktik yang sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan raksasa pertambangan ini diadopsi dan diadaptasikan kembali oleh MIND ID. Misalnya, dari sisi human capital, kata Dany, MIND ID menciptakan sistem yang memungkinkan berkembangnya talenta-talenta unggul.
“Kita buat rising stars, kita buat champion culture yang tidak hanya hebat dan bagus attitude dan perilakunya, tetapi mereka tahu bagaimana mengambil inisiatif-inisiatif menjawab opportunity itu. Maka core value kita ada tiga yaitu agility, extra miles dan akuntabel,” ujarnya.
Dari para jawara perusahaan tambang global, MIND ID juga belajar soal strategi anorganik yaitu melakukan akuisisi. “Kita harus siapin di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) spare untuk kita melakukan akuisisi. Tetapi akuisisi yang benar, akuisisi yang terukur yang bisa memperkuat proses bisnis kita dan tentu memperkuat hilirisasi,” ujar Dany.
Dari para jawara dunia di industri tambang MIND ID juga belajar soal fokus pada core bisnis yaitu memperkuat eksplorasi. “Mereka juga ada trading company, tetapi mereka tidak meninggalakan core bisnisnya itu,”ujarnya.
Untuk menjadi perusahaan kelas dunia, menurut Dany, yang tak kalah penting juga adalah dukungan yang kuat dari pemerintah. “Kuatnya bagaimana? Aturan-aturan harus mendukung korporasi, tidak boleh aturan yang menghambat,” ujarnya.
Leave a reply
