Bagaimana Brand Minuman Haus! Indonesia Bisa Tumbuh Pesat Dalam 2 Tahun Terakhir?

0
9765

Haus! Indonesia, brand minuman kekinian tumbuh pesat sejak awal berdirinya pada Juni 2018 hingga saat ini. Pertumbuhan yang pesat tersebut tidak terlepas dari pilihan target pasar yang tepat, produk yang pas dan harga yang terjangkau.

Gufron Syarif, CEO Haus! Indonesia mengatakan Haus! diluncurkan ketika fenomena pemesanan makanan dan minuman melalui ‘ojol’  berkembang pesat sejak 2015. Di industri minuman (beverage) di mana-mana muncul kedai-kedai kopi kekinian.

“Tetapi kita lihat di situ ada celah dimana teman-teman pemain beverage yang lain itu fokusnya di market segmen B ke atas. Sebenarnya kita lihat populasi masyarakat Indonesia kan sebenarnya 70% masih di B sampai C,” ujarnya, saat konferensi pers virtual, Jumat (11/12).

Tetapi saat itu, lanjutnya, belum ada brand beverage yang fokus atau memiliki positioning menyasar segmen pasar B dan C. “Saya dan teman-teman mencetuskan untuk bagaimana kalau kita bikin brand beverage yang menyasar segmen itu. Karena di masyarakat Indonesia pasar itu sangat-sangat besar,” ujarya.

Gufron dan beberapa temannya pun meluncurkan Haus! pada awal Juni 2018. Gerai pertama terletak di dekat kampus Universitas Bina Nusantara (Binus), Kemanggisan, Jakarta Barat. Saat peluncuran pertama, Gufron dan teman-teman tak mau muluk-muluk dalam hal target penjualan.

“Seharinya kita cuma menargetkan kurang lebih 300-400 cup, ternyata pas kita buka itu langsung terjual 1.000 cup sehari,” ungkapnya.

Lonjakan penjulan pada debut perdana ini meyakinkan Gufron dan teman-temannya bahwa pilihan target pasar yang disasar tak salah. Ternyata memang benar potensi pasar minuman untuk segmen bawah ini menjanjikan.

“Kita langsung seriusin, makanya dari 2018 sampai sekarang kita sudah total ada 109 cabang di Jabodetabek dan Bandung. Kita sudah punya 807 pegawai secara keseluruhan,” ujarnya.

Baca Juga :   Re.juve: Tidak Sekadar Jadi Jus

Haus! saat ini menawarkan 36 varian minuman yang tersaji dalam gelas plastik sehingga cocok untuk take away order dan delivery. Minuman ini terdiri atas beberapa kategori yaitu milk based, tea base, coffee base, cheese, yakult dan choco dengan harga yang relatif terjagkau Rp5.000 hingga Rp20.000 per cup.

Pilihan produk yang beragam ini bukan tanpa alasan. Gufron mengatakan Haus tidak didesian sebagai brand minuman tertentu saja. Misalnya kopi saja atau teh saja.

“Kita tidak ingin brand kita itu terasosiasi sama satu jenis produk tertentu. Karena kita tahu bahwa industri F&B ini mirip-mirip industri fashion dimana tiap produk itu punya produk life cycle. Nah kita tidak ingin brand kita terjebak dengan siklus atau produk life cyle yang cepat,” ujar Gufron.

Sebaliknya, Haus! didesian sebagai brand minuman kekinian dengan harga terjangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Makanya kita punya slogan adalah ‘semua berhak minum enak’ karena dulu sebelum ada Haus minuman kekinian itu adanya di mal-mal which is harganya di atas 20.000, Rp25.000 bahkan Rp50.000,” ujarnya.

Pilihan lokasi gerai Haus! juga berbeda dengan brand minuman pada umumnya yang memilih lokasi di pusat-pusat perbelanjaan atau perkantoran. Sebaliknya, Haus memilih lokasi di pemukiman warga dan dekat sekolah untuk mendekatkan diri dengan konsumen. “Jadi enggak harus jauh-jauh ke mal untuk mencicipi minuman kekinian,” ujar Gufron.

Dari sisi komunikasi, Haus juga mencoba membangun strategi komunikasi yang ‘tidak jaim’. “Kalau brand-brand minuman kekinian kan menampilkan image kren, cool. Kalau Haus! kita mencoba menangkap boleh dibilang generasi milenial atau  Y, Z yang lebih cair dalam komuniksi, enggak terlau formal. Kita benar-benar menganggap konsumen kita itu jadi teman kita, jadinya kita pakai bahasa sehari-hari mereka,” ujarnya.

Baca Juga :   Informa Markets Siap Gelar Fi Asia 2022 di Kemayoran September Nanti

Giat Eksapansi Setelah Mendapat Pendanaan

Haus! Indonesia mendapatkan pendanaan sebesar Rp30 miliar dari BRI Ventures melalui Dana Ventura Sembrani Nusantara. Pendanaan akan digunakan untuk memperluas ekspansi bisnis di industri food and beverage (F&B).

“Rencana kita setelah ada pendanaan itu kita pasti pingin hadir di seluruh Indonesia,” ungkap Gufron.

Pada tahapan pertama yaitu 2021-2023, Haus fokus mengepakkan sayap ke kota-kota di Pulau Jawa-Bali seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Garut, Tasikmalaya, Tegal dan lainnya. Kemudian pada tahun 2024 lanjut ekspansi ke Sumatera dan 2025 ke Kalimantan dan Sulawesi. “Tahun 2026 who knows kita akan masuk ke regional Asia Tenggara,” ujar Gufron.

Gufron mengungkapkan minimal di Indonesia, Haus! akan membanggun 1.000 store. “Optimisnya 3.000 karena kan harga jualnya Rp5.000 kita bisa jual sampai ke kota-kota kabupaten,” ujarnya.

Haus! sejauh ini tidak mengembangkan model ekspansi dengan sistem waralaba (franchising). Gufron mengatakan alasannya untuk menjaga brand. Menurutnya, brand bukan cuma tentang marketing dan komunikasi. Tetapi juga tentang pengalaman (experience) pelanggan pada produk dan servis. Dan pengalaman akan produk dan servis ini terkait dengan operasional.

“Jadi kita belum mempercayakan operasional kita ini dilakukan oleh pihak lain. […] untuk menjaga brand kita ini, harus make sure bahwa operasional harus dilakukan oleh kita sendiri,” tuturnya.

Baca Juga :   Wajib Sertifikat Halal untuk Sejumlah Produk Mulai 18 Oktober 2024, Bagaimana Bila Belum Punya Sertifikat?

Haus! juga terus bervolusi. Setelah berhasil membangun 27 toko pada tahun pertama, pada tahun 2019, Haus! mendapat penghargaan dari Gojek sebagai mitra dengan pertumbuhan terbaik.

Pada tahun 2019, Haus! juga mendapat input data dari Gojek dan Grab bahwa ternyata customer Haus! tidak hanya dari segmen C, tetapi juga segmen yang lebih tinggi seperti dari pekerja kantoran. Berbasis data tersebut, Haus pun mencoba merangkul segmen B. “Makanya kita meluncurkan Haus 2.0 dengan store yang lebih nyaman ada AC, ada parkiran mobil, tetapi tetap konsepnya grab and go,” ujarnya. Selain itu juga ditambahkan produk lain berupa roti dan cemilan (snack).

VP of Investment & Business Development BRI Ventures, Markus Liman Rahardja, mengatakan menjalin kemitraan dengan startup minuman lokal Indonesia, Haus! Indonesia, merupakan bentuk dukungan terhadap industri F&B lokal yang tengah berkembang pesat.

“Kami memiliki keyakinan terhadap strategi bisnis perusahaan dan kemampuan tim manajemen yang mumpuni dalam membaca prospek bisnis kedepan. Kami berharap dukungan strategis dan finansial yang dapat kami berikan mampu mengangkat UMKM Indonesia menjadi lebih maju dan berkembang dari sisi skalabilitas maupun kompetensi. Kami percaya Haus! Indonesia adalah sebuah bisnis yang sustainable, profitable, dan scalable,” ujar Markus.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics