BAF Sudah Memproses Lebih Dari 200 Ribu Permohonan Relaksasi Kredit

PT Bussan Auto Finance (BAF) sudah menyetujui lebih dari 200 ribu permohonan relaksasi kredit yang diajukan oleh nasabah BAF. Relaksasi diberikan kepada konsumen yang memenuhi kriteria. Adapun jenis relaksasi yang diberikan dapat berupa perubahan tanggal jatuh tempo, penurunan nilai angsuran dengan perpanjangan tenor, atau penundaan sebagian angsuran (pokok dan bunga).

“Kami berupaya memberikan program keringanan kepada konsumen yang terdampak Covid-19 ini sesuai dengan panduan dan ketentuan OJK. Konsumen dapat mengajukan program ini melalui website kami dan juga ke kantor cabang terdekat. Kami juga berupaya mendeteksi konsumen yang terdampak ditinjau dari jenis dan sektor pekerjaan konsumen,” kata Presiden Direktur BAF Lynn Ramli dalam siaran pers, Rabu (03/06/2020).

Menurut Lynn, program keringanan ini diharapkan dapat membantu konsumen BAF melewati masa sulit ini dan diharapkan ketika kondisi pulih dapat melanjutkan angsuran dengan baik seperti sebelumnya.

BAF mengungkapkan telah menyetujui lebih dari 200 ribu permohonan relaksasi kredit yang diajukan oleh konsumen sejak April silam. Dari jumlah tersebut, konsumen pembiayaan motor baru Yamaha paling mendominasi permohonan relaksasi kredit.

Sampai saat ini, BAF tetap menerima pengajuan pembiayaan baru untuk motor baru Yamaha, motor bekas, mobil, elektronik dan perlengkapan rumah tangga, serta Dana Syariah. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga pertumbuhan perekonomian dan atau bisnis konsumen dengan tetap memperhatikan kualitas aset dan kolektibilitas calon konsumen. BAF terus bekerja sama dengan dealer dan merchant memberikan solusi pembiayaan untuk masyarakat dengan menawarkan program-program menarik seperti Program Kartini, Promo Lebaran, serta promo BAF terbaru dan update lainnya yang dapat dilihat melalui aplikasi BAF Mobile yang dapat diunduh di Google PlayStore maupun iOS App Store.

Di era new normal, BAF akan beroperasi untuk memberikan pelayanan optimal kepada konsumen dengan tetap memperhatikan himbauan pemerintah terkait protokol kesehatan yang ketat. Selain masih memberlakukan work from home dan alternate work untuk karyawan non inti, Perseroan menetapkan kebijakan bagi karyawan yang harus bekerja di kantor wajib menggunakan masker selama perjalanan dari dan menuju kantor maupun selama bekerja di kantor, serta tetap melakukan physical distancing.