
Apresiasi Pelaku Industri, Kementan Tetap Waspadai Potensi Krisis Pangan

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri/Republika
Kementerian Pertanian (Kementan) menyambut positif pelaku industri pangan khususnya olahan berbasis gandum yang menyebutkan kenaikan harga komoditas tersebut tidak akan signifikan. Pernyataan tersebut dinilai menjadi bentuk komitmen pelaku industri menjaga ketersediaan dan harga pangan nasional.
Meski demikian, kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri, pihaknya tetap akan mengedepankan kewaspadaan dan mengupayakan langkah preventif, sehingga ketersediaan pangan nasional tetap terjaga.
“Potensi bahan baku makanan yang bisa naik berkali-kali lipat tentunya perlu diwaspadai, karena dampaknya yang akan sangat merugikan masyarakat,” kata Kuntoro dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Atas dasar kewaspadaan itu, kata Kuntoro, pemerintah berwajib mengingatkan masyarakat serta pelaku industri pangan terkait potensi krisis pangan yang bisa saja terjadi. Tidak hanya mengingatkan, pemerintah juga berupaya mengantisipasi agar kelangkaan pangan tidak terjadi di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, kata Kuntoro, melakukan substitusi kebutuhan pangan impor dengan bahan lokal. Sedangkan untuk kebutuhan industri pangan olahan yang berbahan gandum, pemerintah mulai menggalakkan penanaman sorgum yang diklaim dapat menggantikan gandum.
“Kementan juga memperkuat dan menyediakan pangan lokal alternatif, seperti singkong dan umbi-umbian. Gandum dapat disubstitusi sorgum yang sangat cocok dikembangkan disini. Pangan lokal dapat menyelamatkan kita dari krisis pangan. Sorgum salah satunya,” katanya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan harga mi instan tidak akan mengalami kenaikan 3 kali lipat. Apalagi harga gandum global akan mengalami tren penurunan pada September 2022.
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina, kata Zulkirfli, dinilai membawa dampak positif terhadap ketersediaan pasokan gandum di Indonesia. Stok gandum akan tersedia dari Ukraina, Australia, Kanada, dan Amerika yang telah berhasil memanen gandum.
“Gandum pada September 2022 akan turun harganya. Jadi kalau 3 kali tidak, kalau ada kemarin naik sedikit iya. Inflasi kita 4%, 5% jadi naiknya segitu, tapi cenderung September akan turun,” kata Zulkifli.
Leave a reply
