
Apa Saja yang Dilakukan Pemprov Bali Dukung UMKM? Berikut Paparannya

Tangkapan layar YouTube, Gubernur Bali I Wayan Koster/Iconomics
Pemerintah Provinsi Bali mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan itu diwujudkan dalam visi pembangunan Bali. Apalagi UMKM berkarakteristik padat karya dan mampu memanfaatkan bahan baku lokal serta sebagai penyedia barang dan jasa untuk masyarakat.
“Juga terbukti berperan menghadapi krisis dan mampu menyelematkan ekonomi Indonesia serta mendorong kembali ekonomi pasca-krisis akibat pandemi Covid-19,” kata Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (8/6).
Keberadaan UMKM, kata Wayan Koster, dinilai sebagai representasi ekonomi kerakyatan mengingat secara kuantitas atau jumlah jauh lebih banyak dibanding dengan usaha menengah-besar. Peran UMKM semakin strategis jika dikaitkan dengan persoalan pengangguran dan tingkat kemiskinan.
Untuk mendukung UMKM, kata Wayan Koster, Provinsi Bali dengan mengutip salah satu konsepsi Bung Karno yakni berdikari di bidang ekonomi mewujudkannya dengan mengembangkan industri kecil menengah (IKM) berbasis budaya. Itu sebabnya, pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memperkuat perekonomian UMKM dan masyarakat.
“Semisal, mewajibkan seluruh pegawai di lingkungan instansi pemerintah daerah dan instansi vertikal, perguruan tinggi, pemerintah kabupaten/kota, BUMN dan BUMD menggunakan berbahan kain tenun tradisional Bali. Sebelumnya, juga diwajibkan menggunakan busana adat Bali. Ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan UMKM, pengrajin tenun agar cepat pulih dari krisis akibat pandemi Covid-19,” kata Wayan Koster.
Dengan beberapa kebijakan tersebut, kata Wayan Koster terbukti usaha IKM dan UMKM kembali bergeliat. Juga membangkitkan produk-produk lokal yang termasuk UMKM di Bali. Kemudian, pemerintah juga memfasilitasi pengadaan pameran kerajinan UMKM Provinsi Bali serta pemasaran kerajinan tersebut melalui platform: Bali Mall.
“Kita juga lakukan pameran ini dalam bentuk virtual dan konvensional. Pengrajin dan UMKM memiliki ruang untuk menampilkan karya-karyanya dan ternyata mampu mengangkat serta menjual produk-produknya sehingga tetap masih bisa memperoleh pendapatan,” kata Wayan Koster.
Leave a reply
