Antisipasi Pemburukan Kondisi Global, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Lakukan Stress Test

0
197

Meskipun kondisi perekonomian domestik sudah pulih dan diramalkan tetap akan tumbuh positif kedepan, tetapi pelaku industri jasa keuangan di Indonesia diminta untuk tetap mewaspadai pemburukan situasi ekonomi global. Karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta agar para pelaku industri ini melakukan stress test untuk menghitung dampak yang akan terjadi bila kondisi buruk akan terjadi.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan kondisi perekonomian global terus menunjukkan pemburukan. Karena itu, meski perekonomian Indonesia sudah pulih dan diperkirakan akan tetap tumbuh positif, langkah antisipasi harus tetap dilakukan.

“Dalam konteks pemerintah, kami mencatat dan juga kami mendukung penuh ajakan dan arahan untuk mensiap-siagakan, apa pun yang bisa terjadi harus dapat diantispasi dengan baik. Kalau untuk industri dan sektor jasa keuangan, biasa dikenal dengan isitilah stress test. Dan hal itu harus dilakukan dengan segera agar tentu memahami, menghitung, mengkalkulasi seluruh risiko yang ada,”ujar Mahendra dalam sambutannya pada pembukaan Capital Market Summit & Expo 2022, Kamis (13/10).

Baca Juga :   Apabila Pemerintah AS Gagal Bayar Utang, Dampaknya ke RI 'Sangat Minimal', Menurut Ketua OJK

Langkah antisipatif ini, tambahnya, menempatkan perekonomian Indonesia termasuk di dalamnya industri jasa keuangan, menjadi lebih siap, lebih siaga terhadap kemungkinan-kemungkinan dan risiko transmisi yang akan terjadi dalam konteks pemburukan ekonomi global.

Menurut Mahendra, walaupun pandemi Covid-19 masih perlu terus diwaspadai, tetapi kondisi perekonomian Indonesia bisa dikatakan sudah pulih sepenuhnya dari kondisi pandemi yang terjadi sejak 2020. Indonesia, menurutnya, telah berhasil melampaui kondisi berat pandemi dan bahkan sejak kuartal kedua tahun ini tingkat produk domestik bruto Indonesia sudah pulih ke tingkat pra pandemi.

Ekonomi Indonesia juga diramalkan masih akan tetap tumbuh positif kedepannya, meskipun kondisi global terus menunjukkan tren pemburukan.

“Tidak ada perkiraan ataupun ramalan yang menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia akan turun pertumbuhannya lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya yaitu 5% atau lebih. Perkiraan terakhir yang juga kita dengar dari IMF, beberapa hari silam, sekalipun menunjukkan perkiraan pertumbuhan global yang turun, tetap memperkirakan pertumbuhan Indonesia 5%,” ujarnya.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik pasca pandemi, menurut Mahendra, kondisi sektor jasa keuangan baik perbankan, pasar modal maupun sektor keuangan non bank, juga sudah pulih dan dalam kondisi yang jauh lebih sehat dan siap untuk menjaga dan mengawal kelanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Leave a reply

Iconomics