
Antisipasi Dampak Corona, Presiden Minta Semua Instrumen Digunakan

Presiden Jokowi didampingi Wapres dan Seskab saat memasuki ruang ratas dengan tema Lanjutan Pembahasan Dampak Virus Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia, Selasa (25/2), di Kantor Presiden/Humas
Wabah virus Corona (Covid-19) yang berpusat di Wuhan, China diperkirakan akan berdampak bagi perekonomian Indonesia. Sektor manufaktur kemungkinan akan terganggu karena banyaknya bahan baku dan barang modal yang diimpor dari China. Demikian juga sektor pariwisata yang sudah terdampak karena lalu lintas wisatawan dari China ditutup sejak 5 Februari lalu.
Untuk mengantispasi dampak virus ini pada ketahanan ekonomi Indonesia, Presiden Joko Widodo meminta agar semua instrumen baik fiskal maupun moneter disiapkan dan dipergunakan.
“Dari sisi moneter, saya menyambut positif keputusan dari Bank Indonesia dalam menurunkan suku bunga (BI rate)-nya dan juga melakukan relaksasi moneter untuk mendukung pergerakan ekonomi nasional,” ujar Jokowi dalam pengantar rapat terbatas mengenaik dampak virus Corona di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/2), seperti diunggah di laman setkab.go.id.
Dari sisi fiskal, Jokowi mengatakan harus segera diputuskan langkah-langkah kebijakan fiskal untuk mendorong ekonomi Indonesia, baik dari sisi konsumsi maupun sisi investasi. Selain itu, harus ada juga kebijakan fiskal untuk meningkatkan kembali sektor pariwisata terutama di Bali, Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau sebagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi turis-turis dari Tiongkok. Jokowi mengatakan sektor pariwisata sedang menghadapi tekanan akibat penurunan kunjungan wisatawan dari Tiongkok.
“Saya juga minta agar memaksimalkan kegiatan konferensi dalam negeri (MICE) di daerah-daerah tersebut serta ditingkatkan promosi yang menyasar ceruk pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif destinasi wisata karena batal mengunjungi RRT, Korea, dan Jepang,” ujarnya.
Presiden menegaskan agar insentif dan upaya mendorong ekonomi ini dilakukan secara bersamaan dan saling mendukung.
Masih dari sisi fiskal, Jokowi meminta kementerian dan lembaga untuk mempercepat belanja. “Saya kira ini di Kementerian PUPR, di Kementerian BUMN, di Kementerian Perhubungan, kemudian Kementerian Pertanian dalam membangun irigasi misalnya, KKP, saya minta dipercepat realisasinya,”ujar Presiden.
Melalui Menteri Dalam Negeri, Presiden juga meminta agar Gubernur, Bupati dan Wali kota untuk segera merealisasikan belanja APBD-nya masing-masing. Presiden juga meminta percepatan pencairan dana desa. “Saya tahu beberapa sudah sampai di desa tetapi segera dorong mereka agar belanja sesuai dengan rencana yang sudah mereka miliki. Kemudian juga saya minta program-program perlindungan sosial, bantuan sosial segera dieksekusi, baik itu yang namanya PKH dan bansos-bansos yang lainnya, juga program-program cash for work, program-program padat karya yang berdampak langsung pada masyarakat itu dilakukan kembali,” ujarnya.
Leave a reply
