Antam Target Produksi 3 Juta wmt Nikel dari Pulau Gag Papua Barat

Emiten tambang anggota holding MIND ID, PT Antam Tbk (ANTM) menargetkan produksi nikel sebanyak 3 juta wet metric ton (wmt) pada tahun ini dari tambang nikel di Pulau Gag, Papua Barat, yang dioperasikan oleh entitas anaknya PT Gag Nikel.

“Mudah-mudahan dari sini [Pulau Gag], kita bisa mencapai produksi di tahun ini, sesuai target yang ditetapkan yaitu sekitar 3 juta wet metric ton. Harapannya nanti bisa kita capai sampai di akhir tahun 2022 ini,” ujar Syarif Faisal Alkadrie, Sekretaris Perusahaan Antam dalam konferensi pers Public Expose Live, Jumat (16/9).

I Dewa Wirantaya, Direktur Operasi dan Produksi Antam menambahkan ada beberapa inisiatif yang sedang dan akan dilakukan seiring dengan peningkatan produksi nikel di Pulau Gag ini seperti penambahan jeti atau dermaga untuk mendukung pencapaian produksi hingga 4 juta wmt.

Dewa mengatakan untuk kerja sama jangka panjang, Antam juga sedang melakukan kajian kerja sama dengan beberapa mitra yang diharapkan mulai berjalan tahun depan.

Mengutip informasi di situs PT Gag Nikel, awalnya, kepemilikan saham mayoritas PT Nikel Gag dimiliki oleh Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (APN Pty. Ltd) sebesar 75% dan PT Antam Tbk sebesar 25%. Namun sejak 2008 PT Antam Tbk berhasil mengakuisisi semua saham Asia Pacific Nickel Pty. Ltd, sehingga pada tahun 2008, PT Gag Nikel sepenuhnya dikendalikan oleh PT Antam Tbk.

Tahun 2021, Antam memproduksi biji nikel sebanyak 11,01 juta mwt yang berasal dari operasi tambang nikel Perusahaan di Kolaka, Konawe Utara dan Halmahera Timur, serta
tambang nikel Pulau Gag. Jika dibandingkan dengan rencana produksi bijih nikel tahunan, realisasi volume produksi tahun 2021 mencapai 130% dari target produksi bijih nikel tahun 2021 sebesar 8,44 juta wmt.

Produksi bijih nikel Antam diperuntukan untuk bahan baku pabrik feronikel Perseroan serta
penjualan bijih kepada para pelanggan di pasar domestik. Pada aspek penjualan, capaian penjualan bijih nikel 2021 kepada pelanggan pihak ketiga domestik mencapai 7,64 juta wmt atau setara 114% dibandingkan target penjualan bijih nikel tahun 2021 sebesar 6,71 juta wmt.