Ambisi Jadi 10 Bank Syariah Terbesar Global, Bagaimana Strategi Bank Syariah Indonesia?

0
907

PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI yang merupakan hasil merger tiga bank syariah milik bank BUMN memiliki ambisi besar untuk masuk dalam jajaran 10 bank syariah terbesar global. Dari sisi potensi pasar, target tersebut sangat terbuka untuk tercapai mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di Indonesia. Tetapi di sisi lain, tantangannya adalah penetrasi produk keuangan syariah di Indonesia masih rendah. Bahkan untuk produk keuangan secara umum pun masih rendah.

Menteri BUMN Erick Thohir mengakui target tersebut memang tidak mudah. “Saya rasa pasti berat. Cuma no pain no gain. Ketika diberi kepercayaan ya kita harus coba yang terbaik,”ujar pria yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam acara B-Talk di Kompas TV, Selasa malam, (9/2).

Erick mengatakan dengan bisnis model yang jelas, tim yang profesional dan juga pasar yang sangat besar, potensi bagi BSI untuk menjadi 10 bank syariah terbesar dunia sangat terbuka lebar. “Tinggal kita jagalah. Karena yang memberatkan itu adalah justru kalau market-nya sempit, timnya sebagus apa pun, bisnis modelnya sebagus apa pun enggak gampang. Justru kita sudah punya market yang besar yang selama ini justru kita ketinggalan sebagai bangsa karena tidak mempunya strateagi bisnis yang tepat, dan juga kadang-kadang manajemennya juga lemah,” ujarnya.

Baca Juga :   Simak Diskon Tarif April-Juni Dari PLN

Pada kesemaptan yang sama, Hery Gunardi, Direktur Uatama BSI mengatakan untuk menjadi bank syariah terbesar secara global, BSI sudah menyusun rencana bisnis untuk 5 tahun ke depan. Ia mengatakan untuk menapai tujuan tersebut, pertama-tama adalah memaksimalkan potensi di pasar domestik.

“Karena kekuatan domestik market ini luar biasa. Tadi Pak Menteri juga sudah sampaikan potensi masyarat Indonesia yang muslim itu saat ini mungkin lebih dari 200 juta, terbesar di dunia dibandingkan negara lain,” ujaarnya.

Industri halal Indonesia juga di tahun 2024 diperkirakan sekitar Rp4.800 triliun. “Potensi ini tentunya akan kami garap seoptimal mungkin,” ujar Hery.

Fokus pertama yang digarap di pasar domestik, kata Hery adalah segmen UMKM dan mikro. Segmen ini sudah menjadi kekuatan salah satu bank pembentuk BSI yaitu BRI Syariah. “Kemudian dari sisi consumer dan ritel, ini terkenal bagus di BNI Syariah dan Mandiri Syariah,” ujar Hery.

Selain menggarap pasar domestik, Hery mengatakan pihaknya juga diberi mandat oleh pemegang saham untuk tidak hanya jago kandang. Karena itu, potensi di pasar global juga akan digarap.

Baca Juga :   Pendapatan Holding BUMN Farmasi Naik 164% di Semester I-2021

“Dalam waktu dekat yang kami bisa lihat adalah dimana kami juga bisa menjadi pemain untuk meng-underwrite sukuk global,” ujarnya.

Dengan kombinasi antara potensi besar di pasar domestik dan juga peluang yang ada di pasar global, Hery mengatakan BSI bisa tumbuh menjadi bank besar yang sejajar dengan Al Rajhi, Bank Albilad dan Kuwait Finance House. “Kami yakin dengan strategi yang ada, dengan business plan yang kita susun dan dengan tim yang solid insyallah itu bisa dicapai,” ujar Hery.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics