
Ajak Masyarakat Optimis, Jokowi Beberkan Beberapa Angka Pertumbuhan, Apa Saja?

Presiden Jokowi saat menjadi pembicara dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Kempinski, Jakarta, Kamis (29/9)/Iconomics
Presiden Joko Widodo menyampaikan pendapatan negara mengalami pertumbuhan 49% secara tahunan (yoy) atau sekitar Rp 1.764 triliun. Kemudian, penerimaan pajak juga mengalami pertumbuhan 58% atau mencapai Rp 1.171 triliun.
“Saya baru saja pagi mendapatkan laporan (itu). Saya tiap pagi itu selalu mendapatkan laporan angka-angka. Sarapan pagi tidak pernah, angka-angka sarapan tiap pagi, selalu,” kata Jokowi saat menjadi pembicara dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Kempinski, Jakarta, Kamis (29/9).
Selanjutnya, kata Jokowi, penerimaan bea-cukai tumbuh 30,5% atau mencapai Rp 206 triliun, dan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) naik 38,9% atau mencapai Rp 386 triliun. Hal tersebut dinilai sebagai pertumbuhan yang cukup signifikan di tengah kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian.
“Nanti tolong ditanyakan sama Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati) jelasnya, siapa yang membayar pajak. Bea cukai ini siapa yang bayar? PNBP itu siapa yang bayar?” ujar Jokowi.
Dari sisi perbankan, kata Jokowi, tingkat kredit tumbuh 10,7%, dan dari sisi neraca perdagangan Indonesia masih mempertahankan surplus selama 28 bulan berturut-turut di mana pada Agustus 2022 neraca perdagangan surplus US$ 5,7 miliar. Pada purchasing manager index (PMI) manufaktur juga masih mengalami pertumbuhan di atas angka global yakni 51,7%.
“Jadi kalau saya disuruh memperkirakan, kalau kuartal II kemarin bisa tumbuh 5,44%. Coba dicari negara G20 yang tumbuh di atas 5%. Kita ini tertinggi lho di G20. Saya hanya ingin menumbuhkan optimisme, jangan pesimis. Memang yang kita hadapi ini bukan gampang, bukan barang mudah, tetapi kita harus optimis,” kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dengan membangun sinergi dan kerja sama antara masyarakat serta seluruh pihak terkait, berbagai tantangan yang ada saat ini dapat dilalui bersama. Keterlibatan berbagai pihak dalam menangani persoalan-persoalan tersebut dibutuhkan, sehingga Indonesia tetap optimis dalam menghadapi tantangan.
“Kita bisa bersama-sama apapun bisnis Anda, apapun tugas Anda, apapun posisi Anda, kita menjaga Indonesia bersama, sehingga 2023 Indonesia tetap optimis, namun waspada,” kata Sri Mulyani.
Leave a reply
