Agustus 2022, Terjadi Deflasi 0,21%, Inflasi Tahunan Menurun ke Level 4,69%

0
451

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan berdasarkan hasil pemantauan di 90 kota, pada Agutus 2022, terjadi deflasi sebesar 0,21% atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 111,80 pada Juli 2022 menjadi 111,57 pada Agustus 2022.

Sedangkan inflasi tahun kalender pada Agustus 2022 sebesar 3,63% dan tingkat inflasi tahunan pada Agustus 2022 sebesar 4,69%. Tingkat inflasi tahunan pada Agustus 2022 ini lebih rendah dari tingkat inflasi tahunan pada Juli lalu yang menyentuh level 4,94%.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan deflasi 0,21% secara month to month pada Agustus 2022 disebabkan karena terjadi deflasi pada komponen harga bergejolak. Sementara itu, untuk komponen inti dan komponen harga yang diatur oleh pemerintah masih mengalami inflasi.

“Komponen harga bergejolak memberikan andil kepada deflasi di bulan Agustus sebesar 0,51%. Penyebab utamanya itu berasal dari komodiditas bawang merah, cabe merah dan cabe rawit,” ujar Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/9).

Meski secara umum komponen harga bergejolak terjadi deflasi sebesar 2,90% pada Agustus 2022, tetapi, tambah Margo masih terdapat komoditas yang mengalami inflasi, utamanya adalah beras dan telur ayam ras.

Baca Juga :   BPS Laporkan Inflasi Semester I-2023, Polanya Komoditas Pangan yang Naik Tinggi

Komponen inti pada Agustus 2022 mengalami inflasi sebesar 0,38% dan memberikan andil pada kepada inflasi di bulan Agustus sebesar 0,24%. Komoditas dominan yang mendorong inflasi komponen inti, jelas Margo, adalah uang kuliah untuk akademi dan perguruan tinggi, uang sekolah untuk Sekolah Dasar dan tarif kontrak rumah.

“Ini mudah dipahami karena di bulan Agustus ini penerimaan mahasiswa baru dan itu membuat terjadinya kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar Margo.

Komponen harga yang diatur pemerintah juga mengalami inflasi sebesar 0,33% pada Agustus 2022 dan memberikan andil inflasi sebesar 0,06% secara month to month. Inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah ini disebabkan karena kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan tarif listrik.

Meski secara bulanan terjadi deflasi, tetapi secara tahunan tingkat inflasi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 4,49%. Tingkat inflasi pada komponen inti sebesar 3,04% dan memberikan andil pada inflasi tahunan sebesar 2%.

“Penyebabnya antara lain karena naiknya beberapa harga komoditas ikan segar, sewa rumah dan mobil. Kalau dilihat dari tren panjangnya, inflasi komponen inti ini menunjukkan tren terus meningkat. Inflasi inti ini mencakup kurang lebih 711 komoditas dan dengan menaiknya inflasi inti, ini menunjukkan permintaan masih bagus dan juga mengindikasikan daya beli masyarakat masih baik, karena cakupan komoditasnya masih besar,” jelas Margo.

Baca Juga :   BPS: Kunjungan Wisman Turun, Hotel dan Transportasi Udara Terpukul

Tingkat inflasi tahunan untuk komponen harga yang diatur pemerintah pada Agustus 2022 sebesar 6,84%. “Sejak Februari 2022, inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah konsisten mengalami tren peningkatan,” ujar Margo.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics