3 Logika Ini Bisa Digunakan Jadi Dasar Target Penanganan Covid-19

0
766

Pendekatan pemerintah baik di pusat maupun di daerah dalam menangani pandemi Covid-19 menarik untuk dianalisis dari sisi logika dan pelaksanaannya. Juga menarik untuk melihat apa saja kendala atau persoalan yang melingkupi kedua hal tersebut ketika pemerintah mengentaskan pandemi.

Menurut ekonom Institute of Development on Economics and Finance (Indef) Dhenny Yuartha, poin penting lainnya yang menarik untuk dianalisis adalah realisasi anggaran di daerah yang lambat dan soal efektivitasnya. Secara faktual tentang hal itu bisa disebut rapor merah walau daerah ini menjadi alat pemerintah pusat dalam mengentaskan pandemi.

“Logika penanganan Covid-19 kalau kita lihat dari salah satu literatur ada 3 hal yang sebenarnya menjadi fokus baik di level pusat maupun daerah,” kata Dhenny dalam sebuah diskusi secara virtual, Senin (26/7).

Berdasarkan 3 hal tersebut, kata Dhenny, logika penanganan pandemi pertama terkait dengan transmisi (transmissibility) atau risiko penularan per kontak. Ini terutama terkait dengan pelacakan dan sangat penting untuk menurunkan transmisi terutama untuk risiko penularan.

Baca Juga :   Dampak Covid-19, Industri Daur Ulang Plastik Terpukul, 63 Ribu Pekerja Dirumahkan

Logika yang kedua, kata Dhenny, bagaimana mengurangi interaksi (contact rate). Andai pelacakan kasus Covid-19 di daerah menjadi problem karena faktor demografi dan letak geografi Indonesia sebagai negara kepulauan, maka penting untuk mengurangi interaksi dan ini menjadi yang utama ketika menangai Covid-19.

“Jadi, bagaimana tingkat interaksi itu dikurangi apabila kita memang menghadapi persoalan dalam mendeteksi risiko penularan Covid-19. Di daerah itu yang punya persoalan sangat besar terutama dari relevansi kebijakan. Begitu juga dari sisi kapasitas fiskal dan birokrasinya. Dengan logika kedua ini, maka penularan yang tadinya tidak terdeteksi bisa diminimalisir,” ujar Dhenny.

Selanjutnya logika ketiga, kata Dhenny, bagaimana menurunkan durasi inefektivitas virus. Logika ketiga ini merupakan salah satu mekanisme pencegahan dan meningkatkan imunitas masyarakat terhadap penyebaran virus Covid-19.

“Jika transmisi atau penyebaran tidak dapat dicegah atau interaksi juga tidak dapat diakomodir karena keterbatasan hal-hal yang melingkupi daerah dan pusat, maka hal lain yang dapat dilakukan dari sisi vaksinasi. Ketiga logika ini mestinya melingkupi setiap kebijakan baik di pusat maupun daerah sehingga ada target yang jelas dalam penyelesaian Covid-19,” kata Dhenny.

Baca Juga :   Komisi VI dan Mendag Sepakat Bidik Pasar UEA untuk Tingkatkan PDB

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics