
10 Negara dengan FDI Terbesar Sepanjang 2020

Ilustrasi uang/Antara
Brazil
Investasi asing langsung ke Brazil meningkat pesat antara 2009-2011, tetapi terus melambat sejak saat itu. Namun, menurut laporan UNCTAD, aliran masuk FDI meningkat sebesar 20% pada tahun 2019 meski kembali menurun di tahun 2020. Dimana berdasarkan data OECD, Brazil memiliki arus masuk FDI sebesar US$65,39 miliar yang menurun tajam di tahun 2020 menjadi US$24,78 miliar. Brazil merupakan penerima FDI peringkat ke-9 di dunia. Peringkat tersebut turun 2 peringkat dari ranking ke-7 tahun sebelumnya.
Dalam laporan ‘Doing Business 2020 Bank Dunia’, Brazil berada di peringkat 124 dari 190 negara. Peringkat tersebut mengalami penurunan signifikan dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat 109. Negara utama yang berinvestasi di Brasil adalah Belanda, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Bahama, dan Luxemburg. Investasi terutama berorientasi pada ekstraksi minyak dan gas, industri otomotif, jasa keuangan, perdagangan, kelistrikan, dan industri kimia. Llyods Banks dalam ‘Foreign Direct Investment in Brazil’, pada Mei 2021 menyebutkan bahwa Brazil sebagai salah satu penerima FDI terbesar di dunia merupakan pasar yang menarik bagi investor internasional. Hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu sebagai pasar domestik dengan hampir 210 juta penduduk, ketersediaan bahan mentah yang mudah dieksploitasi, ekonomi yang beragam yang tidak terlalu rentan terhadap krisis internasional, dan posisi geografis strategis yang memungkinkan akses mudah ke negara Amerika Selatan lainnya. Namun, investasi di Brasil tetap berisiko karena beberapa faktor negatif termasuk perpajakan yang rumit, birokrasi, dan undang-undang ketenagakerjaan yang berat dan kaku.
Israel
Menurut data OECD, aliran masuk FDI mencapai US$19,05 miliar pada 2019 dan sebesar US$24,76 miliar di tahun 2020. Mitra investasi utama Israel adalah Amerika Serikat dan Belanda. Sebagian besar saham FDI diarahkan pada aktivitas manufaktur, informasi dan komunikasi, serta keuangan dan asuransi. Investasi China di Israel telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam perangkat lunak, layanan TI, dan elektronik konsumen. Berdasarkan laporan Crédit Agricole Group, perusahaan China Shanghai International Port Group (SIPG) akan mengoperasikan Pelabuhan Haifa yang merupakan pelabuhan terbesar di Israel pada tahun 2021 selama 25 tahun, sedangkan China Harbour Engineering Company memenangkan tender untuk membangun pelabuhan senilai US$1 miliar di Ashdod. Menurut laporan yang dirilis 12 April 2021 oleh Pusat Penelitian Irvine Valley College (IVC) Research dan Firma Hukum Meitar, perusahaan dan startup Israel menarik lebih dari US$5 miliar dalam investasi dalam tiga bulan pertama tahun 2021 saja, karena putaran besar senilai US$100 juta atau lebih mencapai tingkat yang luar biasa. Kemudian untuk total US$5,374 miliar diinvestasikan di perusahaan Israel antara Januari dan Maret 2021.
Dalam laporan ‘Doing Business 2020’, Israel menempati peringkat ke-35 dari 190 negara yang diperingkat oleh Bank Dunia, naik 14 peringkat dari peringkat tahun sebelumnya. Kemajuan yang signifikan telah dicapai khususnya dalam pembayaran pajak dan mendapatkan pinjaman. Di Israel, beberapa sektor justru meningkat dalam aktivitasnya sebagai akibat Covid-19, seperti perawatan kesehatan, perangkat lunak perusahaan untuk kerja jarak jauh, keamanan cyber, dan e-commerce.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
