
UOB Catat Kenaikan Laba Bersih 29% di Semester I-2021

Wee Ee Cheong, UOB Deputy Chairman and CEO at UOB/Dok. UOB
UOB Group mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 29% menjadi S$2,0 miliar pada semester pertama tahun 2021 dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu. Kenaikan ini didukung oleh waralaba nasabah yang kuat serta credit allowance yang lebih rendah seiring dengan semakin banyaknya negara yang mulai kembali perekonomian mereka selama periode tersebut.
“Nasabah kami yang beragam dan investasi dalam kemampuan digital telah memungkinkan kami memberikan serangkaian hasil yang kuat. Kami mencatatkan peningkatan laba pada 1H21 sebesar 29%, didorong oleh kontribusi yang sehat dari bisnis inti kami serta kualitas aset yang baik. Kinerja kami ditopang oleh dukungan proaktif dan fokus kami kepada nasabah dalam bisnis dan investasi mereka,” kata Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB Mr Wee Ee Cheong dalam siaran pers tertulis.
UOB mengumumkan pinjaman pada semester I tahun 2021 tumbuh sebesar 6% (YoY), sementara pendapatan biaya naik sebesar 28% yang didukung kinerja wealth management (pengelolaan kekayaan) yang kuat, serta kinerja yang terkait pinjaman dan pengelolaan dana.
Adapun pendapatan Wholesale Banking UOB Group tumbuh sebesar 5% dan mencetak rekor menjadi rekor S$2,1 miliar dengan pendapatan antar negara yang naik sebesar 5%. Kenaikan ini didorong permintaan akan solusi keuangan dari nasabah korporasi dan institusi besar, terutama di Singapura, Greater China (Tiongkok Raya), serta negaranegara maju yang terus mencari peluang perdagangan dan investasi antara negara di seluruh kawasan. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi praktik usaha yang berkelanjutan, permintaan akan pembiayaan yang berkelanjutan juga meningkat. Per 30 Juni 2021, UOB Group memberikan total pembiayaan berkelanjutan senilai S$13 miliar untuk nasabahnya.
UOB menyebut pendapatan ritel UOB Group naik sebesar 1% menjadi S$2,1 miliar kendati adanya penurunan pendapatan bunga bersih. Pada semester I tahun 2021, biaya pengelolaan kekayaan naik sebesar 32% dan aset yang dikelola (asset under management/AUM) dari nasabah kelas atas meningkat sebesar 7% menjadi S$137 miliar. UOB Group juga mengarahkan kekayaan untuk investasi yang berkelanjutan. Hingga 30 Juni 2021, total AUM dalam investasi yang berfokus pada lingkungan, sosial, dan tata kelola mencapai S$5,7 miliar.
Kualitas aset secara keseluruhan tetap dalam keadaan baik karena rasio kredit bermasalah (NPL) stabil di angka 1,5%. Dengan kelonggaran umum yang sudah diberikan sebelumnya, total biaya kredit mengalami normalisasi ke bawah menjadi 24 basis poin.
Leave a reply
