
Tumbuh Positif Selama 9M2020, Bagaimana Prospek Bisnis IPCM ke Depan?

Presiden Direktur IPCM, Amri Yusuf/Iconomics
Anak usaha PT Pelindo II (Persero), PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) masih membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif selama Januari-September 2020 (9M2020). Manajemen optimistis, hingga akhir tahun ini dan tahun depan, performa perushaan tetap tumbuh positif seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia.
Pada 9M2020, IPCM membukukan pendapatan sebesar Rp510 miliar, naik 3,75% YoY, dari Rp492 miliar pada periode 9M2019. Sedangkan laba bersih sebesar Rp70 miliar, naik 1,34% YoY, dari Rp69 miliar pada periode 9M2019.
“Meskipun dalam keadaan krisis, dalam keadaan pandemi, laba kita bisa sampai dengan Rp70 miliar. Kemudian total pendapatan kita itu sampai dengan September mencapai Rp510 miliar tumbuh sekitar 3,8%,” ujar Presiden Direktur IPCM, Amri Yusuf saat paparan publik secara virtual, Jumat (20/11).
Dari sisi pelanggan, sebagian besar pendapatan IPCM ini memang masih berasal dari induk yaitu IPC atau Pelindo II yaitu sebesar Rp401 miliar atau turun 0,26% dibanding Rp403 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Meski pendapatan dari pelanggan non IPC porsinya masih kecil, tetapi pada 9M2020, mengalami pertumbuhan yang cukup besar yaitu dari Rp90 miliar pada 9M2019 menjadi Rp109 miliar pada 9M2020 atau tumbuh 21,7%.
Rizki Pribadi Hasan, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia IPCM mengatakan salah satu strategi perusahaan ke depan adalah melakukan ekspansi secara organik maupun anorganik. “Intinya kami akan terus memperluas pasar. […] kami akan meperluas porsi dari yang non IPC,” ujar Rizki pada kesempatan yang sama.
Secara operasional, saat ini IPCM memiliki 83 armada yang terdiri atas tugboats, pilotboats dan mooringboats. Saat ini, IPCM sedang menyelesaikan 4 armada baru yang diperkirakan akan selesai pengerjaannya pada November hingga Desember nanti. Dus, tahun depan jumlah armada IPCM akan bertambah menjadi 87 armada.
Rizki mengungakapkan rencananya tahun depan IPCM juga akan menambah satu kapal tunda dan tiga motor pandu. “Tetapi tergantung pada kondisi ekonomi pada tahun 2021,” ujarnya menambahkan.
Terkait dengan kinerja keuangan hingga akhir tahun 2020 ini (full year), Rizki berharap pertumbuhan positif selama 9 bulan yang lalu bisa berlanjut ke periode kuartal keempat.
“Terkait dengan kinerja keuangan hingga akihir tahun ini (full year) mungkin belum bisa kita sampaikan di sini. Akan kami sampaikan pada waktunya. Tetapi harapannya adalah dengan membaiknya ekonomi kita, harapan kita pendapatan kita juga akan semakin baik maupun juga labanya,” ujarnya.
Tahun 2021, nanti Rizki juga berharap kinerja perusahaan tetap tumbuh positif seperti pada tahun ini. Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan kembali ke jalur positif. Seiring dengan itu, ekspor-impor juga diharapkan tumbuh positif sehingga memberikan dampak positif bagi IPCM.
Amri Yusuf mengatakan IPCM berencana untuk melakukan ekspansi pada tahun depan. “Kita akan coba memanfaatkan peluang di beberapa terminal-terminal khusus yang ada di sekitar terminal yang dikelola oleh IPC dan terus terang kami belum bisa menyampaikan detil karena memang masih dalam tahap pembicaraan. Tetapi sudah ada beberapa kali pertemuan dengan beberapa mitra strategis di beberapa industri yang kita harapkan bisa men-support rencana IPCM untuk melakukan ekspansi,” ujarnya.
Selain itu, Amir mengatakan juga terdapat sejumlah rencana akuisisi dan merger yang akan dilakukan. Meski demikian, ia belum bisa menyampaikan detil perusahaan yang akan diakuisisi tersebut.
“Ada dalam plan kami tetapi belum bisa kita sampaikan siapa kira-kira target company yang akan kita akuisisi atau ajak untuk join dengan IPCM. Tahun 2021 insya Allah kita akan tumbuh postif seiring dengan pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Amir.
Leave a reply
