
Triwulan IV Tumbuh 5,04%, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,05% Sepanjang Tahun 2023

Ilustrasi denyut ekonomi di Indonesia/Dok. Iconomics
Perekonomian Indonesia menunjukkan performa yang cukup baik pada tahun 2023, di tengah melambatnya perekonomian global dan ekspor yang melemah akibat penurunan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global.
Pada triwulan IV 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,04% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 atau year on year (yoy). Dus, secara kumulatif, sepanjang tahun 2023, PDB Indonesia tumbuh 5,05%.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia A.Widyasanti menyampaikan dari sisi lapangan usaha, secara tahunan (yoy), pada triwulan IV 2023, seluruh lapangan usaha tumbuh positif.
“Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan, kelimanya melanjutkan tren pertumbuhan positif. Total kelima lapangan usaha tersebut memberikan kontribusi kepada PDB sebesar 63,54%,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin 5 Februari 2024.
Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan yaitu 10,33% yoy dan jasa lainnya tumbuh 10,15% yoy. Pertumbuhan pada kedua lapangan usaha tersebut, jelas Amalia, didorong antara lain oleh kenaikan pengguna jasa angkutan penumpang, peningkatan volume pengiriman barang ekspor dan impor, peningkatan kunjungan wisatawan dan juga kegiatan-kegitan lainnya terkait persiapan pemilu 2024.
Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan IV 2023, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,85%.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha konstruksi dengan sumber pertumbuhan 0,75%, pertambangan dengan sumber pertumbuhan 0,56%, serta perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,53%.
Dari sisi pengeluaran, pada triwulan IV 2023, kecuali impor, seluruh komponen tumbuh positif, dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Sebagai penyumbang terbesar PDB menurut komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,47% yoy didorong oleh peningkatan konsumsi transportasi dan komunikasi serta konsumsi restoran dan hotel.
Sementara itu, PMTB atau investasi tumbuh sebesar 5,02% yoy didorong oleh pertumbuhan seluruh kelompok barang modal, kecuali cultivated biological resources.
Komponen ekspor tumbuh sebesar 1,64% yoy, sementara impor terkontraksi 0,15% yoy.
Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 2,81% yoy, terutama didorong oleh kenaikan belanja barang dan jasa yang didukung oleh peningkatan realisasi belanja jasa, belanja BLU, belanja perjalanan dinas, dan belanja barang non operasional.
Konsumsi lembaga non profit atay LNPRT, mengalami pertumbuhan teritinggi yaitu sebesar 18,11% didorong oleh peningkatan aktivitas dalam rangka persiapan pemilhan umum.
Jika dilihat dari sumber pertumbuhan , pada triwulan IV 2023, konsumsi rumah tangga tetap menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 2,36%.
Selain itu pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2023, juga ditopang oleh beberapa komponen lain seperti PMTB yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 1,62% dan net ekspor yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,45%.
1 comment
Leave a reply

[…] ekonomi Indonenesi sepanjang tahun 2023 lalu mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2022 lalu. Konsumsi rumah tangga yang menjadi tulang […]