Tidak Bosan Diulang-ulang, Presiden Selalu Ingatkan Tetap Waspada

0
312
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menjelaskan bahwa di tengah adanya ekonomi dunia yang bergejolak tapi ekonomi Indonesia masih cukup menggembirakan. Bahkan, Managing Director IMF juga sepakat bahwa di tengah gelapnya ekonomi dunia, Indonesia adalah titik terang.

Pada kuartal kedua di 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 5,44% dan di kuartal ketiga tumbuh menjadi 5,72%. Volume perdagangan juga tumbuh hingga mencapai 58%, dan Indonesia mengalami surplus perdagangan dunia selama 30 bulan berturut-turut.

Meskipun pertumbuhan ekonomi baik, namun Jokowi kembali mengingatkan harus tetap waspada.

“Tetapi sekali lagi saya ingatkan kita harus tetap waspada, harus tetap hati-hati, semuanya harus memiliki perasaan yang sama bahwa keadaan yang saat ini utama adalah ekonomi global memang tidak berada di posisi normal, tidak sedang berada di kondisi yang baik-baik saja. Oleh sebab itu, semuanya harus memiliki sense of crisis betul-betul siap atas segala kemungkinan yang mungkin terjadi yang tanpa kita prediksi, tanpa kita hitung semuanya harus siap bukan hanya untuk mampu bertahan tapi bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada oleh karena itu strategi besar rencana besar yang kita siapkan harus betul-betul scara konsisten kita kerjakan di lapangan,” kata Presiden Jokowi dalam acara DIPA Tahun Anggaran 2023.

Baca Juga :   Di HUT TNI Jokowi Ingatkan Perlunya Modernisasi Alutsista Walau Anggaran Terbatas

Jokowi juga menjelaskan bahwa APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) menjadi sebuah instrumen stabilitas untuk mengendalikan inflasi dan perlindungan sosial kepada masyarakat yang rentan. Serta, terdapat reformasi struktur APBN 2023 yang difokuskan kepada 6 kebijakan.

Yang pertama penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kedua, akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial untuk memperbaiki data terpadu kesejahteraan sosial antara lain melalui registrasi sosial ekonomi. Ketiga, melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas khususnya infrastruktur pendukung transformasi ekonomi. Keempat, pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru termasuk Ibu Kota Negara (IKN). Kelima, revitalisasi industri penting yaitu dengan terus mendorong hilirisasi. Terakhir, pemantapan reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi.

Dengan adanya fokus kebijakan tersebut, Presiden RI mengatakan bahwa butuh pengawalan ketat dari seluruh lembaga pemerintahan.

“Fokus kebijakan tersebut membutuhkan pengawalan yang ketat di lapangan. Saya minta kepada seluruh Kementerian, para lembaga, dan pemerintah daerah mengendalikan secara detail belanja-belanja yang ada jangan terjebak rutinitas, serta memperbesar pembelian produk-produk dalam negeri, khususnya produk UMKM. Juga tidak adanya program kementerian yang bersinggungan dengan Kementerian lain, maka kerjanya harus terintegrasi, tidak berjalan sendiri-sendiri,” pungkas Jokowi.

Leave a reply

Iconomics