
Terdepan untuk Program Vaksinasi Covid-19, BUMN Farmasi Butuh Dana Rp 68 T

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir/Istimewa
Pemerintah menugaskan holding BUMN farmasi untuk mengambil peran utama dalam program vaksinasi Covid-19 yang akan dijalankan pada awal 2021. BUMN farmasi diminta menjadi bagian terdepan dalam menjalankan program vaksinasi mulai dari pengadaan, distribusi, pengadaan jarum suntik, alkohol, kapas hingga membantu tenaga kesehatan.
“Ini memang sedang kita diskusi dengan pemerintah. Akan ada Perpres untuk menaungi masalah program vaksinasi ini di mana kami semua yang berada di BUMN farmasi akan diminta oleh pemerintah sebagai bagian terdepan untuk melakukan program,” kata Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir saat rapat dengan pendapat dengan komisi VI DPR, Senin (5/10).
Seperti diketahui, Bio Farma merupakan holding BUMN frmasi dan salah satu instansi yang ditugaskan pemerintah untuk mengadakan dan produksi vaksin Covid-19 di Indonesia. Untuk melakukan penugasan tersebut, kata Honesti, membutuhkan biaya yang cukup signifikan. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi terhadap 170 juta masyarakat Indonesia dibutuhkan sebanyak 340 juta dosis vaksin.
Jika diasumsikan bahwa vaksin akan dipasarkan dengan harga Rp 200 ribu per satu dosis, atau Rp 400 ribu untuk dua dosis per orang, maka untuk pengadaan vaksin diperkirakan akan membutuhkan dana sekitar Rp 68 triliun.
“Pada saat vaksin Covid-19 diproduksi memang kita butuh biaya yang cukup besar karena pengadaan vaksin itu dari pembelian bahan baku sampai produksi kita membutuhkan,” kata Honesti.
Sejauh ini, holding BUMN farmasi telah menggandeng berbagai perusahaan farmasi dari mancanegara untuk pengadaan vaksin. Termasuk dengan Sinovac dari Tiongkok dan G42 dari Uni Emirat Arab. Honesti menyampaikan Sinovac telah berkomitmen menyediakan 15 juta dosis pasa November dan Desember 2020, 35 juta dosis pada Januari hingga Maret 2021, dan 210 juta dosis pada April hingga Desember 2021.
Selain itu holding BUMN farmasi juga menggandeng dengan beberapa produsen vaksin lainnya seperti CanSinoBio, AstraZeneca, dan Novavax.
1 comment
Leave a reply

[…] Artikel Selengkapnya di theiconomics.com […]