
Targetkan Rerata Panen 8 Ton per Hektar, Food Estate Sukamandi Masuki Fase Perawatan

Food estate Sukamandi/Dok.RNI
Program Food Estate Sukamandi 1.000 hektar (ha) saat ini telah berjalan. Perkembangan Food Estate Sukamandi telah memasuki masa penanaman, pertumbuhan tanaman, dan perawatan.
“Kondisi tanamannya sudah tumbuh cukup bagus, dengan anakan rumpun padi yang cukup banyak. Kami menargetkan terdapat peningkatan produktivitas rata-rata 30% lebih, atau dari rata-rata awal 6 ton/ha menjadi minimal rata-rata 8 ton sampai 8,5 ton/ha,” kata Direktur Utama SHS Karyawan Gunarso dalam siaran pers.
Menurut Wawan, output dari program Food Estate Sukamandi 1.000 ha adalah membangun suatu model budidaya pangan khususnya tanaman padi melalui pola Corporate Farming yang efektif dalam meningkatkan produktivitas serta efisien dengan penggunaan sarana produksi pertanian yang tepat dan pemanfaatan teknologi informasi.
Wawan mengatakan Food Estate Sukamandi ini dikelola dengan konsep Corporate Farming. Konsep Corporate Farming mengedepankan kemitraan dengan petani pemilik lahan melaui pola inti plasma tanaman padi. Termasuk sampai dengan proses jaminan pemasaran.
Program ini dilaksanakan secara terintegrasi dari hulu (upstream) hingga hilir (downstream). Produksi padi/gabah yang dihasilkan nantinya akan diolah di penggilingan, baik penggilingan milik BUMN maupun bermitra dengan penggilingan setempat dalam rangka memberdayakan UMKM dan Koperasi Tani. Menurut Wawan, hasil produksi berupa beras akan dipasarkan ke UMKM dan warung-warung masyarakat, salah satunya, melalui aplikasi Warung Pangan milik BGR Logistic yang merupakan salah satu anggota BUMN Kluster Pangan.
Sinergi program food estate dengan Warung Pangan akan meningkatkan peran BUMN Kluster Pangan yang dikoordinatori oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Di sektor hulu BUMN Kluster Pangan akan menggandeng kelompok tani, koperasi tani, dan BUMDES. Sementara di sektor tengah (manufacturing/produksi), BUMN Kluster Pangan dapat memanfaatkan infrastruktur internal dan juga bekerjasama dengan para penggilingan milik Kelompok Kania tau BUMDES. Di sektor hilir, BUMN Kluster Pangan dapat berperan sebagai offtaker dan pasar bagi produksi sendiri dan produksi para petani dan produsen padi, gabah, serta beras.
Leave a reply
