
Survei Inventure-Alvara: Masyarakat Optimistis soal Perekonomian di Semester II/2021

Tangkapan layar Zoom, Managing Partner Inventure Yuswohady/Iconomics
Managing Partner Inventure Yuswohady menilai program vaksinasi yang telah dilakukan sejak Maret hingga Mei 2021 oleh pemerintah memberi sentimen optimisme. Dengan kondisi itu, rasa ketakutan tidak ada, maka masyarakat akan berbelanja.
“Ketika barang perusahaan laku, maka pegawai mendapat gaji utuh. Ketika pegawai mendapat gaji, maka akan ada belanja lagi. Karena ada belanja, pabrik kembali beroperasi. Gaji bagus,maka belanja bagus dan terus berputar,” kata Yuswohady dalam keterangan resminya secara virtual, Senin (26/7).
Begitu pula sebaliknya, kata Yuswohady, apabila ada rasa kekhawatiran atau takut dan tidak optimistis kondisi ekonomi karena krisis kesehatan, maka konsumen tidak berbelanja. Dengan demikian, pabrik dan karyawannya akan menganggur. Kondisi begini dinamai sebagai krisis berupa lingkaran setan.
Akan tetapi, kata Yuswohady, berdasarkan riset yang dilakukan Inventure-Alvara pada Juni 2021 terhadap 532 responden yang mayoritas generasi milenial tersebar d 7 kota besar di Indonesia menunjukkan optimisme masyarakat terhadap prospek perekonomian cukup tinggi. Dari jumlah responden itu, 59,5% merasa yakin ekonomi Indonesia akan pulih pada 2021.
Sementara itu, kata Yuswohady, terkait selesainya pandemi, sebanyak 51,5% responden yakin pandemi bakal berakhir pada 2021. Survei kedua pada Juni 2021 ini menunjukkan konsumen konsumen lebih realistis dalam melihat keadaan karena sudah berpengalaman dalam menjalani krisis pandemi.
Di samping itu, kata Yuswohady, survei juga memotret tentang kondisi keuangan responden yang mengacu kepada 4 pilar keuangan keluarga: pendapatan, pengeluaran, tabungan, dan investasi. Hasilnya, dari sisi pendapatan sebanyak 50,2% responden merasa mengalami penurunan. Sedangkan dari sisi pengeluaran, 49,1% responden merasakan sama saja. Dari sisi tabungan, 65,0% responden merasa mengalami penurunan. Sementara dari sisi investasi 52,1% responden merasakan penurunan.
Selanjutnya, ketika kebijakan bekerja dari rumah (WFH) menjadi permanen, kata Yuswohady, konsumen tetap berminat membeli properti yang dilengkapi dengan fasilitas Transit Oriented Development (TOD). Kombinasi fasilitas akses dan TOD adalah paket menarik yang menjadi faktor pertimbangan utama ketika konsumen membeli properti. 54% responden menganggap akses ke pusat kota masih sangat penting, sementara 56,2% menjawab fasilitas TOD adalah selling point yang harus ada.
Leave a reply
