
Sudah Peroleh Rp13,3 Triliun, Waskita Karya Terus Genjot Kontrak Baru di Akhir Tahun

PT Waskita Karya (Persero) Tbk menggelar paparan publik, Senin (14/11)
Perusahaan BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan hingga akhir tahun 2022 ini mampu mendapatkan kontrak baru senilai Rp24 triliun hingga Rp25 triliun. Meski hingga November ini, realisasi baru mencapai sekitar 53% atau 55%, manajemen optimistis target hingga akhir tahun tersebut bisa terealisasi.
Septiawan Andri Purwanto, Direktur Pengembagan Bisnis, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengatakan hingga November ini, perolehan kontrak baru Perseroan sudah mencapai Rp13,3 triliun atau sekitar 53% atau 55% dari target.
“Di sisa waktu yang masih ada 1,5 bulan, kita optimis masih bisa mencapai sampai dengan di level Rp25 triliun,” ujar Septiawan dalam acara paparan publik, Senin (14/11).
Menurutnya, saat ini Waskita sedang mengikuti proses tender sejumlah proyek dengan total nilai Rp25 triliun, dengan winning rate 26% hingga 30%.
“Kalau kita hitung dengan moderat winning rate sebesar 25%, kita mengharapkan masih bisa mendapatkan kontrak baru sebesar Rp6 triliun dari tender yang kita ikutin sampai dengan saat ini,” ujarnya.
Di luar proyek-proyek tersebut, tambahnya, masih ada proyek pengembangan bisnis internal sebesar Rp1,5 triliun yang juga sedang berproses. “Sisanya kami harapkan kontrak dari luar negeri. Jadi, sampai dengan akhir tahun kami optimis masih bisa mendapatkan kontrak baru di sekitar Rp24 triliun sampai Rp25 triliun,” ujarnya.
Bila capaian kontrak baru tahun 2022 ini sesuai rencana, maka pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan perolehan kontrak baru tahun 2021 lalu yang sebesar Rp20,49 triliun. Tetapi, sedikit lebih kecil dibandingkan realisasi kontrak baru tahun 2020 yang sebesar Rp26,98 triliun.
“Untuk tahun 2022 kedepan, Perseroan bertekat untuk konsisten setiap tahunnya mendapatkan nilai kontrak baru di angka Rp25 triliun hingga Rp30 triliun, dengan komposisi perolehan nilai kontrak pemerintah dan BUMN sebesar 70%, sementara swasta dan pengembangan bisnis sebesar 30%,” ujar Wiwi Suprihatno, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Waskita Karya.
Pembangunan Ibu Kota negara (IKN) di Kalimatan Timur merupakan salah satu sumber kontrak baru Waskita. Sampai saat ini Waskita telah memenangkan tender proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp2,55 triliun.
“Seperti kita ketahui, di IKN APBN hanya mampu menyediakan 20% dari dana yang dibutuhkan untuk pengembangan ibu kota negara baru, 80% sisanya diharapakan di-support oleh swasta atau BUMN. Potensi market inilah yang saat ini sudah mulai kita jajaki. Beberapa kesempatan kami bertemu dengan calon investor yang sangat berminat untuk berinvesasi di IKN dengan skema kerja sama pemerintah badan usaha,” ujar Septiawan.
Leave a reply
