
Strategi Allianz Indonesia untuk Menjaga Integritas dan Kepatuhan Karyawan Saat Menghadapi Dilema Etika Baru Di Masa Pandemi

acara Integrity Talks – Perilaku Kepatuhan: Dilema Etika Baru Di Era COVID-19/Dok. Allianz
“Allianz Indonesia memahami sepenuhnya bahwa berbagai perubahan yang harus dilakukan oleh perusahaan maupun karyawan untuk beradaptasi pada tatanan baru yang dikarenakan oleh adanya kondisi pandemi memiliki potensi bagi karyawan untuk menghadapi atau terpapar berbagai masalah, termasuk masalah dilema etika. Disinilah value TRUST sebagai bagian dari corporate culture yang telah diinternalisasikan dapat menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk karyawan. Karyawan dapat dipercaya dan bertanggung jawab dalam berperilaku, termasuk untuk melaksanakan kewajibannya dengan baik meskipun tidak lagi hadir secara fisik serta diawasi secara langsung dan seluruh interaksi harus dilakukan dalam bentuk digital,” jelas Hasinah lebih lanjut.
Sebagai bagian dari upaya dalam mengatasi dilema etika di tengah kondisi pandemi, Manajemen Allianz Indonesia memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan values yang ada pada corporate culture serta menerapkan pedoman perilaku (Code of Conduct) dari Allianz Group sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari untuk seluruh pemangku kepentingan, berlaku baik WFH maupun yang masih harus bekerja di kantor.
Untuk senantiasa memupuk pemahaman yang sejalan serta memastikan penerapan pemahaman tersebut secara konsisten, berbagai inisiatif telah dilakukan oleh Perusahaan antara lain (i) keterlibatan dan komitmen perwakilan dari Senior Manajemen setiap tahunnya untuk menjadi Value Ambassador dengan program dan action plan yang terstruktur,(ii) penerapan Culture Transformation Virtual Training dengan memperkenalkan Allianz Voyager sebagai culture transformation icon yang mewakili values Perusahaan, program ini merupakan bentuk keterlibatan nyata dari seluruh karyawan dimana setiap orang adalah bagian dari Allianz Voyager dan memiliki misi untuk saling melengkapi dalam menjalankan setiap pekerjaannya, (iii) pelaksanaan Mandatory Online Training Code of Conduct yang didukung oleh Manajemen Allianz Indonesia dan dilaksanakan secara tahunan serta wajib diikuti setiap pemangku kepentingan di Allianz Indonesia, (iv) penyampaian berbagai campaigndan aktivitas value awareness melalui berbagai kanal komunikasi internal.
Hal lain yang juga menjadi sangat penting untuk dilakukan selama masa pandemi adalah membangun dan menjaga komunikasi yang transparan dan efektif. Terkait hal tersebut berbagai inisiatif juga telah dilakukan oleh manajemen Allianz Indonesia dalam rangka meningkatkan dan menjaga engagement dengan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya, antara lain melalui weekly atau daily huddle meeting, pelaksanaanVirtual Town Hall setiap bulan untuk memberikan updatepencapaian Perusahaan, program ‘Coffee with CXO’ dimana Senior Manajemen Allianz Indonesia melakukan virtual dialog secara rutin dengan seluruh karyawan dalam suasana casual serta grup kecil.
Perusahaan juga memahami sepenuhnya bahwa kondisi bekerja dari rumah bukanlah kondisi yang mudah dimana karyawan diharapkan menjalankan peran secara simultan sebagai karyawan, anggota keluarga dan bagian dari lingkungan rumah. Oleh karena itu perubahan paradigma result orientation menjadi lebih efektif dan nyata dibanding kehadiran karyawan yang hanya didasarkan pada jam operasional kantor. Untuk karyawan dapat tetap bekerja secara produktif dan menjaga kesehatan secara fisik dan mental, Perusahaan dari waktu kewaktu memberikan berbagai dukungan, mulai dari pembagian healthy kit, tunjangan paket internet, biaya transportasi taksi pulang pergi bagi karyawan apabila mesti datang ke kantor sehingga karyawan tidak perlu menggunakan publik transport; hingga layanan psikolog profesional untuk berkonsultasi tentang permasalahan pribadi yang dialami selama WFH serta disediakannya hub office sehingga karyawan dapat bekerja diareanya tanpa perlu ke kantor pusat.
Menurut Hasinah, praktik terbaik yang juga selanjutnya menjadi budaya baru dalam kondisi Pandemi dan WFH ini adalah meningkatnya kesadaran green environment dimana karyawan dipaksa untuk bekerja secara digital dan paperless. “Peningkatan pemanfaatan teknologi digital (dengan tingkat keamanan (IT Security) yang baik) dalam kegiatan perusahaan dalam masa Pandemi juga menghasilkan hasil lebih maksimal, baik untuk keperluan pekerjaan, proses maupun penjualan produk serta layanan kepada nasabah. Pemanfaat teknologi digital secara massive ini juga membantu tercapainya strategi Perusahaan untuk dapat melindungi lebih banyak lagi masyarakat Indonesia (to insure more people),” tutup Hasinah.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
