Siloam: Pandemi, Momentum Benahi Sektor Kesehatan Indonesia

0
1566

PT Siloam International Hospitals Tbk menilai pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk membenahi industri kesehatan di Indonesia. Pasalnya, lonjakan kebutuhan tempat tidur di rumah sakit di masa Covid-19 menjadi pembelajaran penting bagi semua pemangku kepentingan.

“Tanggung jawab siapa untuk memenuhi ini? Bagian kita semua. Gotong royong membangun kapasitas menjadi semangat yang perlu kita pegang bersama,” kata Wakil Presiden Direktur Siloam International Hospitals Caroline Riady dalam sebuah webinar, Kamis (26/11).

Caroline mengatakan, tantangan industri kesehatan secara umum di Indonesia adalah infrastrukturnya yang tidak merata. Ini disebut tidak hanya di industri kesehata, juga menjadi tantangan di industri yang lain.

Infrastruktur itu, kata Caroline, meliputi ketersediaan tempat tidur yang masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dokter spesialis yang jumlahnya juga masih terbatas. Di Indonesia, kata Caroline, ketersediaan tempat tidur hanya 1,2 per 1.000 populasi. Jauh di bawah standar WHO yang mensyaratkan 5 tempat tidur untuk per 1.000 populasi.

Dari jumlah itu, kata Caroline, dibandingkan dengan standar WHO, maka Indonesia setidaknya harus menaikkannya 5 kali lipat. Itu dengan catatan jika tidak ada pertambahan jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk bertambah, maka kenaikannya tentu saja lebih dari 5 kali lipat.

Baca Juga :   RDG BI: Suku Bunga Acuan Juli 2020 Jadi 4%

“Masalah kedua soal distribusi infratruktur yang lebih miris lagi. Semakin jauh dari kota besar, maka infrastruktur kesehatan makin lama makin sedikit. Paling padat ketersediaan tempat tidur itu di DKI Jakarta yakni 2,2 per 1.000 populasi. Paling sedikit itu di Nusa Tenggara Barat, Ambol dan lain sebagainya,” kata Caroline.

Masalah ketiga terkait dengan industri kesehatan Indonesia, kata Caroline, mengenai jumlah rumah sakit yang kini mencapai 2.925. Namun, kepemilikan rumah sakit ini sangat terfragmentasi. Di luar milik pemerintah dua per tiga atau sekitar 60% rumah sakit itu milik swasta.

Tapi, kata Caroline, kepemilikan swasta ini pun terfragmentasi pemain-pemain besar termasuk Siloam. Jumlahnya mencapai sekitar 15 pemain dengan kontribusi 9% dari total tempat tidur. Caroline mengakui, data yang disebutkannya itu bukan yang terbaru.

“Poinnya sangat terfragmentasi sekali. Tidak ada pengelola besar sekali yang mengendalikan dan mengkoordinasikan secara besar dan luas. Masalahnya apa? Sulit berkoordinasi. Ini tantangan. Kedua, data dan informasi tidak akan mengalir dengan bebas. Kalau satu grup mudah berbagi,” kata Caroline.

Baca Juga :   Investasi di KEK, Ini yang Diberikan Pemerintah

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics