
Sikapi Isu Investor Baru, P3W: Kami Sudah Sulit Percaya ke Manajemen Wanaartha Life

Aksi damai nasabah yang sebagian besar dari Perkumpulan Pemegang Polis Wanaartha (P3W)/Humas P3W
Para nasabah disebut terpecah menyikapi soal isu investor baru untuk menyehatkan keuangan PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life). Nasabah yang tergabung dalam Perkumpulan Pemegang Polis Wanaartha (P3W) menduga isu investor baru itu, hanya cara manajemen Wanaartha membuai nasabah agar tidak lagi menuntut hak-haknya.
Humas P3W Freddy Handojo, misalnya, mengungkap keraguannya soal isu investor baru itu. Dia bertanya-tanya apa benar ada investor yang mau berinvestasi ke Wanaartha yang penuh dengan masalah khususnya karena keuangannya yang tidak sehat?
“Apakah ada investor yang mau berinvestasi untuk membayarkan hak nasabah yang tertunggak hampir 3 tahun?” tanya Freddy ketika berbincang dengan The Iconomics lewat perpesanan aplikasi Whatsapp beberapa waktu lalu.
Dengan adanya isu investor baru yang disebut akan segera masuk ke Wanaartha, kata Freddy, membuat para nasabah terpecah. Di antara para nasabah saling mencurigai dan tidak percaya antara satu dengan lainnya.
Perpecahan itu, kata Freddy, juga disebabkan soal pembayaran prioritas terhadap nasabah, suntikan dana dari pemegang saham pengendali dan lain-lain. Korban pun menjadi terpecah belah sehingga isu-isu yang dimunculkan itu, ujar Freddy, patut diduga menjadi bagian dari skenario manajemen Wanaartha menghindar dari tanggung jawabnya memenuhi hak-hak nasabah.
Soal pembayaran prioritas, misalnya, kata Freddy, itu hanya bantuan kemanusiaan kepada yang sakit, meninggal dan nasabah lainnya yang membutuhkan bantuan. Tetapi, skema atau rencana pembayaran kepada pemegang polis sama sekali tidak pernah ada dari pihak manajemen Wanaartha.
“Tingkat kepercayaan nasabah terhadap Wanaartha sudah berada di titik terendah sehingga apapun yang disampaikan manajemen, nasabah menduga itu hanya trik mengulur waktu untuk memenuhi kewajibannya kepada nasabah,” ujar Freddy.
Soal itu, Direktur Operasional Wanaartha Life, Ari Prihadi pada Jumat pekan lalu mengatakan, sembari menunggu investor, perusahaan melakukan pembayaran skala prioritas. Maksudnya pembayaran yang terkait kemanusiaan seperti kematian, kecelakaan dan sakit.
Pembayaran prioritas saat ini, kata Ari, sudah dilakukan sekitar 3 gelombang dengan total pembayaran Rp 1,8 miliar. Bahkan ada beberapa nasabah yang sudah mendapat lebih dari sekali pembayaran.
“Diharapkan dalam pekan ini bisa diproses 200 nasabah dengan total pembayaran mencapai Rp 1,5 miliar,” ujar Ari seperti dikutip Kontan Business Insight.
Di samping itu, nasabah juga mendengar bahwa Wanaartha akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 11 Juli 2022. Soal ini, Presiden Direktur Wanaartha Life Adi Yulistanto kepada The Iconomics mengiyakannya. Ada harapan dalam RUPST ini, pemilik perusahaan asuransi dengan tingkat RBC negatif 2.018,53% ini, akan menyuntikkan modal atau ada investor baru yang masuk sesuai dengan yang dijanjikan selama ini.
Ada 5 agenda yang akan dibahas dalam RUPS ini. Pada agenda lain-lain, poin (a), terdapat agenda soal Recana Penyehatan Keuangan Perseroan. Untuk menyehatkan keuangan perusahaan, tentu suntikan modal, entah itu dari pemilik maupun investor baru mutlak diperlukan.
Leave a reply
