
Setahun Diluncurkan, Produk Green Savings DBS Indonesia Diminati Nasabah

Melalui produk tabungan Green Savings, Bank DBS Indonesia membantu petani kakao di Indonesia
Produk tabungan Green Savings yang diluncurkan Bank DBS Indonesia pada Juni 2021 lalu mendapat sambutan yang baik dari nasabah. Hal ini sejalan dengan tren perilaku konsumen yang cenderung membeli produk yang berkelanjutan dan memiliki dampak sosial.
Head of Segmentation, Liabilities and Mortgage, PT Bank DBS Indonesia Natalina Syaban mengungkapkan sejak diluncurkan Juni 2021 lalu, jumlah nasabah DBS Indonesia yang membeli produk Green Savings mencapai 3.000 nasabah.
“Sekarang ini sudah 3.000 nasabah yang berpartisipasi, kami mengharapkan ke depannya akan lebih banyak lagi nasabah yang turut serta,” ujar Natalina dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/8).
Ke-3000 nasabah ini telah memberikan dampak positif dan mendukung agenda keberlanjutan dengan memberikan kontribusi melalui sebagian bunga tabungan yang dampaknya sudah dirasakan oleh para petani kakao binaan Krakakoa.
Ketertarikan masyarakat terhadap perusahaan yang berbasis Environment, Social, and Governance (ESG) memang saat ini semakin meningkat. Menurut survei EY Future Consumer Index pada Februari 2022, responden cenderung melakukan pembelian yang lebih berkelanjutan (sustainable), termasuk di Indonesia.
Pelanggan di Indonesia memperhatikan dampak yang dihasilkan dari pembelian mereka, dengan 72% responden memperhatikan dampak lingkungan dan 68% responden memperhatikan dampak sosial. Selain itu, 52% pelanggan di Indonesia lebih memilih brand dengan visiyang sejalan dengan prinsip mereka.
Menyikapi tren tersebut sejak awal, Bank DBS Indonesia, yang telah bergabung dengan United Nation Net-Zero Banking Alliance (UNEPFI), kini berupaya menyelaraskan portofolio kredit dan investasi untuk mencapai emisi nol bersih (net zero) pada tahun 2050. Dengan menghadirkan rekening Green Savings sejak setahun lalu, nasabah telah berkontribusi melalui penyisihan langsung sebagian bunga tabungan, dan Bank DBS Indonesia menyalurkan donasi tersebut kepada mitra wirausaha sosial terpilih.
“Dalam mewujudkan visi kami sebagai ‘Best Bank for A Better World’, dan komitmen ‘More like a sustainability partner, less like a bank’, Bank DBS Indonesia memiliki tiga pilar keberlanjutan (sustainability pillars) yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking. Rekening Green Savings yang telah hadir sejak tahun lalu bagi nasabah untuk mendukung keberlangsungan sosial lingkungan di Indonesia, mewujudkan dua dari tiga pilar keberlanjutan kami, yakni Responsible Banking dan Impact Beyond Banking dengan menghadirkan rangkaian solusi finansial komprehensif yang berbasis ESG, mulai dari investasi hingga tabungan, untuk mendukung wirausaha sosial di Indonesia,” ujar Consumer Banking Director, PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung.
Bank DBS Indonesia memiliki mitra wirausaha sosial terpilih Krakakoa yang memiliki visi memajukan perkebunan kakao. Indonesia sebagai produsen cokelat ketujuh terbesar di dunia kini dihadapkan pada berbagai masalah seperti kurangnya generasi baru petani kakao, usia pohon kakao yang sudah tua sehingga kualitas kakao menurun, serta minimnya pengetahuan petani kakao dan teknologi untuk menghasilkan cokelat yang berkualitas. Dengan inisiatif dan dukungan ini, diharapkan Indonesia dapat kembali menjadi tiga besar produsen cokelat di dunia.
“Krakakoa merupakan wirausaha sosial produsen cokelat yang memiliki misi ‘farmer-to-bar’ untuk memajukan pertanian kakao yang berkelanjutan dalam aspek lingkungan maupun bisnis,” ujar Finance & Accounting Manager dari Krakakoa, Fatimah Aziss.
Krakakoa membina petani kakao dengan memberikan pendampingan dan akses akan bibit kakao unggul dan fasilitas pascapanen sehingga dapat menghasilkan panen yang berkualitas sehingga meningkatkan kesejahteraan petani kakao di Indonesia.
“Keterlibatan nasabah Bank DBS Indonesia melalui rekening Green Savings telah membantu kami mewujudkan hal itu,” ujar Fatimah.
Fatimah mengungkapan kontribusi yang terkumpul dari nasabah DBS Indonesia disalurkan kepada 20% dari total petani kakao di bawah binaan Krakakoa yang berlokasi di Lampung dan Sulawesi Barat dalam bentuk pembinaan berkelanjutan, berupa: lebih dari 20.250 bibit unggul; fasilitas Solar Dryer Dome untuk meningkatkan penyerapan biji kakao sebanyak 38%; serta fermentation boxes dan rak pengeringan yang mempercepat proses pengeringan biji kakao dan menjaga kualitas panen sehingga harga jual bisa lebih tinggi 2-3 kali lipat di atas harga pasar.
“Kami berharap semakin banyak nasabah yang terketuk hatinya untuk berkontribusi terhadap sosial lingkungan, terutama untuk mendukung keberlangsungan petani dan pertanian kakao di Indonesia,” ujar Fatimah.
Leave a reply
