
Sepak Terjang KAI Mengiringi Perjalanan Indonesia

Rangkaian kereta api/Dok. KAI
Kereta Api Indonesia sudah menjadi bagian yang tak terlepaskan dari perkembangan bangsa bahkan sejak sebelum masa kemerdekaan. Dari awal keberadaannya di Nusantara, kereta api terus berinovasi dan beradaptasi, dinamis mengikuti perubahan zaman dan menyesuaikan dengan kebutuhan stakeholder. Hal ini masih terus dilakukan hingga sekarang dan akan terus dilakukan mengiringi perjalanan usia Nusantara.
Setahun belakangan ini, walau masih diterpa badai pandemi, insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI enggan berdiam diri. Sejumlah inovasi terus KAI siapkan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan maupun masyarakat. VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan terdapat sejumlah inovasi yang diterapkan dalam operasional kereta.
“Inovasi ini diantaranya peningkatan percepatan waktu tempuh, penyediaan fasilitas Wifi gratis, layanan live cooking di kereta makan,” kata Joni.
Ia mengatakan pada masa pandemi Covid-19, KAI juga melakukan inovasi di bidang digital pada aplikasi KAI Access untuk peningkatan pelayanan, begitu juga dengan pengembangan bisnis-bisnis penunjang. Inovasi tersebut diantaranya fitur First Mile dan Last Mile, KAI Pay, Top Up dan Tagihan, Connecting Train, serta informasi layanan KAI Grup.
KAI juga merespons kondisi pandemi dengan mengintegrasikan aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI untuk membantu proses validasi dokumen kesehatan calon pelanggan. Integrasi ini terwujud melalui kerja sama antara KAI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan bahwa semua pengguna kereta api sudah memenuhi syarat kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pada semester I tahun 2021, KAI mengangkut 84,1 juta pelanggan. Di semester II tahun 2022, jumlahnya naik 42% menjadi 119,8 juta penumpang. Kenaikan ini ditunjang oleh meredanya pandemi Covid-19, tingkat vaksinasi yang semakin membaik, dan relaksasi persyaratan perjalanan di awal tahun 2022.
“Kinerja angkutan penumpang KAI grup pada Semester I-2022 mengalami recovery yang signifikan. Tren positif ini menunjukkan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap angkutan kereta api,” kata Joni.
Selain itu, tercatat kinerja angkutan barang KAI juga menunjukkan kinerja yang positif pada Semester I tahun 2022 ini. KAI mengangkut sebanyak 26,7 juta ton barang, naik 15% dibanding Semester I tahun 2021 dimana KAI mengangkut sebanyak 23,2 juta ton barang. Beberapa komoditas yang diangkut berupa batu bara, peti kemas, semen, BBM, CPO, pulp, dsb.
Semua kerja keras insan KAI selama era pandemi ini terbayar dengan laba bersih semester I/2022 yang meningkat sebesar 254% dari laba bersih pada semester I/2021 lalu.
KAI juga berperan dalam proyek LRT Jabodebek. Sampai akhir bulan Juli tahun 2022, progres pekerjaan telah mencapai 84,48%. Sementara untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, progres fisiknya sudah mencapai 76,48% dengan progres investasi 85,61%.
KAI juga mendukung penuh pengoperasian kereta api di Sulawesi Selatan yang saat ini jalurnya sedang dibangun Pemerintah. Sehubungan dengan rencana pengoperasian KA tersebut, KAI bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin untuk melakukan kajian atau studi dan seluruh evaluasi yang diperlukan untuk memastikan kereta api ini dapat beroperasi secara sustainable di Makassar baik dari segi angkutan penumpang maupun barang.
Menurutnya, gencarnya pengembangan transportasi berbasis rel yang tengah dikerjakan KAI ini memiliki tujuan untuk menghadirkan moda transportasi yang terintegrasi dan memudahkan masyarakat dalam mobilitasnya. Kemajuan ini nantinya diharapkan tidak hanya akan menambah volume angkut semata, tapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang juga berimbas bagi kemajuan bangsa.
Leave a reply
