Semester I-2024, Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Tumbuh 2,6%, Melanjutkan Tren Positif Sejak Awal Tahun

0
69

Kinerja bisnis industri asuransi jiwa di Indonesia selama semester I-2024 menunjukkan tren pertumbuhan positif, melanjutkan tren yang sama sejak awal tahun.

Pendapatan premi yang merupakan tulang punggung bisnis asuransi mengalami pertumbuhan 2,6% menjadi Rp88,49 triliun, demikian laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dalam konferensi pers, Rabu (28/8).

“Pertumbuhan ini tentunya menjadi kekuatan modal bagi kami untuk semakin memperkuat strategi bisnis di sisa tahun ini,” ujar  Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon di Rumah AAJI, Jakarta Pusat.

Budi mengatakan, peningkatan pendapatan premi ini ditopang oleh seluruh kanal distribusi, baik keagenanan, bancassurance, maupun kanal distribusi alternatif.

Pendapatan premi tertinggi berasal dari kanal distribusi bancassurance, yang mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp36,92 triliun, naik 1,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Kanal keagenan mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp27,94 triliun, meningkat 3,4%. Kanal distribusi alternatif juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 38%, dengan total perolehan sebesar Rp23,64 triliun.

Meski pendapatan premi naik, tetapi secara keseluruhan pendapatan industri asuransi jiwa pada semester I 2024 mengalami penurunan sebesar 1,9%, dari Rp107,32 triliun pada semester I 2023 menjadi Rp105,25 triliun.

Baca Juga :   AAJI: Asuransi Jiwa Berbentuk Usaha Bersama di Dunia Justru Tumbuh Besar

Penurunan total pendapatan terjadi karena pendapatan dari hasil investasi mengalami penurunan tajam sebesar 26,4%, dari Rp16,38 triliun menjadi Rp12,32 triliun.

Kepala Departemen R&D AAJI, Benny Hadiwibowo mengatakan, kondisi ekonomi global dan domestik yang tidak menentu berkontribusi pada ketidakstabilan pasar dan berdampak pada hasil investasi.

“Penurunan IHSG yang signifikan adalah salah satu penyebab utama penurunan hasil investasi kami pada Semester 1 2024. Namun, kami tetap berkomitmen mengelola portofolio kami dengan bijaksana dan menjaga kepentingan nasabah sebagai prioritas utama,” ujar Benny.

Meski mengalami penurunan, Benny mengatakan industri asuransi jiwa berperan dalam menjaga stabilitas pasar modal Indonesia melalui penempatan investasi dalam bentuk saham sebesar Rp140,69 triliun, sukuk korporasi sebesar Rp46,62 triliun, dan reksadana sebesar Rp73,10 triliun. 

Sejalan dengan pertumbuhan positif pada pendapatan premi, industri asuransi jiwa juga mendapatkan kepercayaan yang kuat dari masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari jumlah tertanggung industri asuransi jiwa yang meningkat sebesar 28,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencapai 113,68 juta orang. Total tertanggung terdiri atas tertanggung perorangan sebanyak 18,61 juta orang dan tertanggung kumpulan yang tumbuh 54,9% menjadi 95,07 juta orang. 

Baca Juga :   Produk Unit Link, Dibenci Tetapi Tetap Dicintai

Dari sisi aset, per akhir Juni 2024, aset industri asuransi jiwa tercatat tumbuh 0,3% menjadi sebesar Rp616,91 triliun.

 “Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas industri asuransi jiwa di tengah berbagai tantangan ekonomi. Pertumbuhan aset yang konsisten mencerminkan kepercayaan yang terus meningkat dari para pemegang polis dan solidnya pengelolaan keuangan di industri ini,” ujar Budi.

Komitmen Membayarkan Klaim dan Manfaat 

Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen AAJI, Freddy Thamrin menyampaikan, pada periode Januari hingga Juni 2024, industri asuransi jiwa memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis melalui pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp77,67 triliun, kepada lebih dari 9,82 juta penerima manfaat asuransi jiwa.

Jumlah pembayaran klim ini menurun 2,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. Penurunan total klaim didorong oleh turunnya klaim nilai tebus (surrender) dan klaim meninggal dunia masing-masing sebesar 13,5% dan 5,1%. Sementara klaim kesehatan menunjukkan peningkatan sebesar 26,0% atau menjadi sekitar Rp11,83 triliun.

Fredy mengatakan pembayaran klaim dan manfaat ini “memperlihatkan bagaimana industri ini menjadi industri yang kuat dan terpercaya, serta bertanggung jawab atas komitmen yang dijanjikan kepada pemegang polis atau penerima manfaat” kesepakatan dalam polis.

Baca Juga :   Nilai Klaim Polis Terus Bertumbuh, AAJI Sebut Masyarakat Paham Produk Unitlink

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics