Semester I-2022, IPCM Bukukan Laba Bersih Rp65 Miliar, Naik 7%

0
351

Anak usaha Pelindo, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) pada semester pertama 2022 membukukan peningkatan laba dengan total laba bersih sebesar Rp 65 miliar, meningkat 7% dari Rp 60 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang juga naik sekitar 8,9% dari Rp393 miliar menjadi Rp 428 miliar.

Kontributor pendapatan terbesar IPCM pada semester pertama 2022 adalah jasa penundaan kapal sebesar Rp355 miliar atau 83%, diikuti oleh jasa pengelolaan kapal sebesar 6% atau Rp 27 miliar, jasa pengangkutan dan lainnya sebesar 6% atau Rp 25 miliar, dan jasa pemanduan sebesar 5% senilai Rp 21 miliar.

PCM memiliki neraca keuangan yang sehat dengan total aset sebesar Rp 1,5 triliun dan total liabilitas sebanyak Rp 398 miliar, dimana aset meningkat sebesar 7% sejalan dengan kenaikan kenaikan aset lancar karena adanya pertumbuhan pendapatan.

“Untuk tahun 2022 dan ke depan, IPCM akan memperluas ekspansi pasar, memperkuat barisan armada dengan progres pembangunan 4 kapal baru dan 2 kapal dalam proses lelang, mengembangkan berbagai diversifikasi bisnis baru, menjalankan bisnis dengan memprioritaskan Environmental, Social, and Governance (ESG), serta melakukan sinergi dengan anak perusahaan Pelindo lainnya pasca merger Pelindo,”ujar Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf dalam konferensi pers Public Expose Live, Rabu (14/9).

Baca Juga :   Pelindo: KRI Banjarmasin 592 yang Mengangkut Pasukan dan Peralatan Keamanan Sudah Tiba di Labuan Bajo

Untuk meningkatkan aset Perseroan dan memperbesar kapitalisasi pasar, Amri mengatakan, IPCM akan menjalankan beberapa strategi utama yaitu standardisasi proses bisnis, ekspansi dan kerjasama bisnis serta memperkuat kinerja keuangan dan strategi investasi.

“Tahun depan, kita rencanakan IPCM tetap bertumbuh revenue-nya, begitu juga bottom line-nya. Berapa angka persisnya, ini sedang kami diskusikan dengan dewan komisaris. Yang paling penting adalah aspirasi dari pemegang saham, baik dari Kementerian BUMN maupun dari Pelindo selaku holding, kita diharapkan bisa terus bertumbuh. Pertumbuhan pendaptan harus lebih tinggi dari biayanya,” ujar Amri.

Ia mengatakan pertumbuhan pendaptan Perseroan, setidaknya harus setara dengan pertumbuhan ekonomi. “Bottom line-nya (tahun depan) juga harus lebih baik dari tahun 2022,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics