Semester I-2021, Astra Raup Pendapatan Rp107,4 Triliun, Naik 20% YoY

0
142

PT Astra International Tbk membukukan kinerja keuangan yang positif pada semester pertama 2021. Sebagian besar lini bisnis Astra memperlihatkan pertumbuhan yang positif, meski diakui kondisi ke depan masih menantang akibat pandemi Covid-19.

Selama semester pertama 2021, grup Astra membukukan pendapatan sebesar Rp107,4 triliun, naik 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp89,8 triliun.

Laba bersih grup Astra pada semester pertama 2021 mencapai Rp8,8 triliun. Bila tanpa memasukan keuntungan dari penjualan Bank Permata pada tahun lalu, maka laba bersih pada semester pertama 2021 ini naik 61%, terutama karena kinerja divisi otomotif yang lebih baik. Sedangkan bila memasukan keuntungan dari penjualan Bank Permata, maka laba bersih Astra pada semester pertama 2021 ini turun 22%.

“Sebagian besar bisnis Grup mengalami perbaikan pada semester pertama tahun 2021, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 ketika Grup menghadapi pembatasan-pembatasan bisnis yang signifikan terkait dengan penanggulangan pandemi Covid-19 pada kuartal kedua tahun 2020,” ujar Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur Astra dalam keterangan pers, Kamis (29/7).

Baca Juga :   Astra dan PLN Jalin Kolaborasi, Percepat Transisi Energi Baru Terbarukan

Namun, Djony menambahkan meskipun kondisi bisnis telah membaik, kinerja Astra masih akan menantang hingga akhir tahun ini, mengingat kinerja bisnis dan kepercayaan konsumen masih akan terdampak oleh situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini.

Laba bersih dari divisi Otomotif Astra naik 362% menjadi Rp3,3 triliun pada semester pertama 2021 ini, seiring dengan peningkatan volume penjualan pada semester pertama tahun ini, terutama pada segmen roda empat yang diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah.

Laba bersih divisi Jasa Keuangan  tumbuh 2% menjadi Rp2,1 triliun. Demikian juga laba bersih divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi naik naik 13% menjadi Rp2,7 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu dan
menguatnya harga batu bara.

Divsi Agribisnis juga membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 66% menjadi Rp517 miliar, terutama disebabkan harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi.

Divisi Infrastruktur dan Logistik mencatat laba bersih Rp91 miliar, dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp88 miliar pada semester pertama tahun 2020, terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol dan PT Serasi Autoraya (SERA).

Baca Juga :   Harpelnas 2023, Asuransi Astra Kenalkan Garda Akses Berbasis Whatapp

Laba bersih divisi Properti meningkat sebesar 17% menjadi Rp83 miliar, terutama karena tingkat hunian yang lebih tinggi dan biaya operasional yang lebih rendah di Menara Astra.

Sedangkan divisi Teknologi Informasi meski membukukan laba bersih Rp14 miliar, tetapi menurun 13%, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari bisnis layanan perkantoran PT Astra Graphia Tbk (AG), yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics