
Selain Kinerja Keuangan Positif, Transformasi Bikin Krakatau Steel Semakin Efisien

Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga dari kanan)/The Iconomics
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan kinerja keuangan positif pada Triwulan I/2021. Buktinya perseroan mampu mencatatkan pendapatan senilai US$ 484,2 juta atau meningkat 55,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 311,2 juta.
Di samping itu, kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, pihaknya juga telah berhasil merestrukturisasi utang yang mencapai US$ 2 miliar sejak 2019 dan akan terus menurun hingga 2027. Kebijakan ini dilakukan melalui proses negosiasi dengan berbagai bank baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Kita juga melakukan proses digitalisasi sejak Oktober 2019. Jadi, kita tidak lagi menggunakan dokumen berupa kertas tapi aplikasi. Pada 2020 kita luncurkan juga aplikasi ‘Krasmart’ sebuah platform digital,” kata Silmy dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (29/4).
Silmy mengatakan, aplikasi tersebut akan terus dikembangkan sehingga pelanggan bisa bertransaksi secara digital. Untuk sekarang Krasmart baru melayani pelanggan yang sudah existing.
Perusahaan, kata Silmy, ketika melakukan transformasi mendapat dukungan penuh dari pemegang saham. Dan transformasi tersebut mampu menurunkan biaya atau efisiensi yang berkontribusi cukup besar terhadap kinerja perseroan.
Efisiensi tersebut, kata Silmy, mampu menurunkan biaya energi sebesar 46%, utility 27%, biaya consumable 61% dan biaya suku cadang selama tahun lalu sebesar 59%. Perusahaan juga mampu menurunkan biaya operasional menjadi US$ 198 juta dari US$ 337,5 juta tahun lalu atau turun sekitar 41%.
“Penetrasi yang menarik pada 2020 membuat penjualan Krakatau Steel naik 20%. Ini juga menjadi sebuah anomali pada masa pandemi Covid-19. Ketika semua terdampak dan turun, Krakatau Steel justru menjual lebih baik,” kata Silmy.
Leave a reply
