Sejumlah Indikator Ekonomi Alami Perbaikan, Program PEN Tunjukkan Sinyal Positif

0
433
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Pemerintah menilai perekonomian Indonesia mulai pulih sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Itu bisa dilihat dari penerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menunjukkan sinyal positif di sejumlah indikator perekonomian sejak Juni lalu.

“Survei perbaikan dunia usaha menunjukan adanya perbaikan kinerja kegiatan di triwulan III. Sejalan dengan ini, kapasitas produksi terpakai atau utilisasi industri, penggunaan tenaga kerja juga mengalami peningkatan. Kami optimistis kinerja dunia usaha akan terus mengalami peningkatan sampai dengan triwulan IV nanti,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberi sambutan di acara pembukaan CMSE 2020 secara daring, Senin (19/10).

Airlangga mengatakan, salah satu sektor yang menunjukkan perbaikan di triwulan III adalah industri pengolahan. Kinerja industri pengolahan berdasarkan Prompt Manufacturing Index–Bank Indonesia (PMI-BI) berada pada 44,91 di triwulan III dan diperkirakan akan terus meningkat di triwulan IV. Perbaikan aktivitas dari industri tercermin dari peningkatan impor bahan baku dan barang modal di September 2020.

“Neraca dagang juga surplus Rp 8 miliar di triwulan III, ini mendukung ketahanan di sektor eksternal,” kata Airlangga.

Baca Juga :   Marubeni Corporation Diajak Investasi di KEK Kesehatan Sanur

Dari sisi keuangan, kata Airlangga, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah pun mengalami peningkatan setelah sempat terpuruk pada Maret lalu. Per 15 Oktober 2020, nilai IHSG mencapai Rp 5.105 sementara nilai tukar rupiah mencapai 14.690 per dolar AS.

Peningkatan kinerja sektor pasar modal ini, kata Airlangga, didorong oleh peningkatan kinerja indeks saham sektoral, terutama sektor industri dasar, yang mengalami pemulihan sejak penurunan pada bulan Maret lalu.

“Kondisi pasar modal membaik ditunjukkan oleh menurunnya yield obligasi pemerintah untuk tenor 10 tahun selevel 6,74% per 15 Oktober 2020. Sejalan dengan sentimen positif tersebut, Fitch telah mengafirmasi rating Indonesia menjadi BBB stable outlook pada 10 Agustus lalu. Ini menunjukkan optimisme investor kepada perekonomian Indonesia,” kata Airlangga.

Momentum pemulihan ekonomi yang terjadi selama triwulan III, kata Airlangga, perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Karena itu, pemerintah menerapkan strategi gas dan rem untuk mengendalikan secara seimbang antara penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga :   Pentingnya Memahami Kerja Otak Dalam Mengambil Keputusan di Masa Pandemi

Dari segi kesehatan, kata Airlangga, pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 99 tahun 2020 sebagai roadmap pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi. Dari Perpres ini diharapkan vaksin Covid-19 dapat didistribusikan dengan segera agar vaksinasi dapat dilaksanakan selama periode 2021 hingga 2022 untuk menekan penyebaran Covid-19.

Sementara dari sisi ekonomi, kata Airlangga, pemerintah menganggarkan senilai Rp 695,2 triliun di 2020 dan Rp 356,5 triliun di 2021 untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19. Juga memastikan pemulihan Covid-19 dapat berlanjut melalui berbagai bentuk dukungan usaha yang terdapat dalam program PEN seperti insentif fiskal serta relaksasi kebijakan kredit usaha rakyat (KUR) pada masa Covid-19.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics