
Sany Group Kucurkan Modal US$ 150 Juta untuk Bangun Pabrik Tahap 2 di Karawang, Jabar

Proses peletakan batu pertama pembangunan fase kedua pabrik PT Sany Indonesia Machinery/Iconomics
Sany Group melalui anak usahanya PT Sany Indonesia Machinery mengucurkan modal senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun untuk pembangunan pabrik tahap 2 yang berlokasi di kawasan Karawang, Jawa Barat. Pembangunan pabrik tahap 2 ini ditargetkan rampung dan berproduksi pada Desember 2024.
Presiden Direktur Sany Heavy Machinery Chen Jiayuan mengatakan, setelah beroperasi secara penuh, pabrik kedua Sany menargetkan jumlah produksi eskavator sebanyak 5.000 unit dan truk 2.000 unit. Untuk porsi serapan tenaga kerja, sebanyak 5% merupakan tenaga kerja asing (TKA), dan 95% tenaga kerja asal Indonesia.
Setelahnya, kata Chen, para TKA tersebut akan memberikan arahan dan pelatihan kepada para tenaga kerja lokal. Ketika pelatihan tersebut selesai, maka para TKA itu akan kembali ke negaranya masing-masing.
“Untuk tenaga kerja yang akan diserap sebanyak 2.000 karyawan. Untuk aset secara total 2 tahap pabrik ini adalah senilai US$ 5 miliar,” kata Chen dalam keterangan resminya di pabrik Sany, Karawang, Jawa Barat, Selasa (12/9).
Chen mengatakan, Sany merupakan perusahaan manufaktur alat berat multinasional asal Tiongkok yang berpusat di Changsha, Hunan. Sany juga akan menerapkan intelligence factory untuk menjaga kualitas, ketepatan, dan kecepatan dalam produksi.
Selain manufaktur, kata Chen, Sany akan memproduksi barang-barang yang dibutuhkan pasar dalam negeri. Itu sebabnya, Sany berupaya mengembangkan dan menyesuaikan kondisi pasar di Indonesia.
“Kita juga akan mengundang karyawan Indonesia untuk ke Tiongkok pelatihan di sana, maupun para ahli juga dari Tiongkok untuk memberikan pengetahuan dan tekniknya di Indonesia,” ujar Chen.
Setelah tahap pembangunan selesai, kata Chen, Sany akan memasarkan penjualan alat berat ke Asia Tenggara dan Amerika Serikat. Untuk target tingkat komponen dalam negeri (TKDN), Sany berencana memakai 60% komponen lokal.
“Jadi diharapkan tercapai di tahap kedua itu sudah mencapai 60%. Dan kita juga meng-encourage pabrik-pabrik komponen di Tiongkok untuk buka pabrik di Indonesia. Dan mencari puluhan vendor di Indonesia untuk memasok kebutuhan,” ujar Chen.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen Sany dalam membangun fase kedua pabrik PT Sany Indonesia Machinery. Hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dengan Tiongkok yang positif menjadi pertimbangan bagi Agus menghadiri acara peletakan batu pertama fase kedua pabrik Sany.
Soalnya, kata Agus, pihaknya jarang menghadiri peresmian pembangunan pabrik di Indonesia. “Saya melihat betapa pentingnya proyek yang sekarang sedang dilaksanakan, perluasan proyek yang sedang dilaksanakan Sany grup Indonesia ini, maka saya memutuskan hadir dalam acara ground breaking siang hari ini,” kata Agus.
Leave a reply
